Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indahnya Saling Memaafkan, tapi Lebih Indah Lagi Saling Mengampuni

13 Mei 2021   21:55 Diperbarui: 13 Mei 2021   22:31 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui refleksi yang mendalam, kita bangkit dari keterpurukan. Kita membuka diri, menyadari segala kesalahan, segala dosa yang pernah kita perbuat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Memohon pengampunan dari Allah, Pemilik Kerahiman. Kita pun bangkit untuk bermurah hati; mengampuni orang lain yang pernah menyakiti hati kita. Karena dengan mengampuni, kita menyehatkan emosi, memperkuat ketahanan jiwa, memperteguh iman dan mendapatkan kedamaian hidup. 

Tidak hanya sampai di situ. Kita membangun niat untuk memperbaiki diri; tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan yang sama di kemudian hari. 

Itulah hakikat mengampuni. 

Di situlah letak keindahannya, bahwa mengampuni bukanlah tindakan spontanitas, melainkan sebuah proses pembaharuan diri di hadapan Allah. Maka, marilah kita saling mengampuni, sebagaimana Allah sendiri telah lebih dahulu mengampuni kita.

Jakarta, 1305021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun