Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri Baju

4 April 2020   16:20 Diperbarui: 4 April 2020   16:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MISTERI  BAJU

Corakmu meragam mata
Warna-warni menembus batas rasa
Menggoreskan kesan
Menebar harap.
Engkau begitu mulia, katanya!
Membebaskan badan dari panas dan dingin
Menutupi aurat agar terlihat sopan.
Adamu hanyalah sebatas rasa
Adamu hanyalah sebatas waktu.
Pagi dipakai
Sore ditanggalkan
Dicampakkan ke dalam kerangjang.

Menimbang jagatku
Wabah gengsi merasuk
Aromamu telah memikat
Membuyarkan hakikat pekerti
Yang mestinya tertanam tancap di dasar hati setiap insan.
Bahwa agama adalah baju
sebatas rasa dan waktu.
Tidak seperti badan.
Ia satu:
Tidak berubah oleh rasa dan waktu.
Ia adalah iman
Asal segala ada.
 
Tapi, lihatlah!
Seperti wabah engkau menyelinap
Menyusur kehidupan.
Begitu gampangnya engkau berpindah
Lalu melekat goyah
tersiram aroma: politik, karier, jabatan, dan nama.

Kami telah tergoda
Terbelenggu oleh rasa.
Kehilangan jati diri
Bahwa Tuhan kami Esa.
Ia hadir dalam keragaman.
Dalam keragaman itulah kami mestinya bertekun
Dalam suka dan duka
Menanggalkan sikap saling menghakimi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun