Goa Kerep merupakan tempat wisata rohani bagi penganut Katolik. Namun bisa juga digunakan oleh khalayak umum untuk mendapatkan ketenangan, keteduhan, dan segarnya udara di lereng Gunung Ungaran. Goa di sebuah bidang yang relatif tinggi, dengan pemandangan yang luar biasa, ke arah tenggara ada Rawa Pening yang menghijau dengan enceng gondok dan airnya yang menyegarkan. Arah selatan masih mempertontonkan Rawa Pening yang dihiasi sawah yang hijau atau kuning tergatung waktu berkunjung. Pemandangan arah timur menyajikan pemandangan kota Ambarawa dan sedikit kota Salatiga di kejauhan. Sisi timur goa, ada aliran sungai yang menambah kesyahduan ketika merenung.
Selain goa, terdapat pula taman yang hijau dan rimbun dengan beraneka tanaman. Rumput taman yang menyegarkan, bunga-bunga yang beraneka ragam warna, bentuk, dan keindahnya memanjakan mata yang letih beraktivitas sepanjang waktu.
Bagi yang hendak melakukan berkemah ada juga tanah lapang yang disediakan untuk itu. Sarana MCK baik, dan tersedia dengan lengkap. Udara yang sejuk membantu memberikan kesegaran baru, keluar dari rutinitas setiap hari yang melelahkan.
Kesegaran air di kolam ataupun di kamar mandi yang disediakan sangat dingin dan segar, membantu relaksasi setelah lelah melakukan perjalanan. Kalau melakukan perjalanan untuk mendapatkan kesegaran, lebih baik jalan kaki saja ketika naik ke goa. Dari jalan raya berjarak sekitar 900 meter dan semua menanjak.
Rute yang bisa dicapai, kalau menggunakan anggutan pribadi, dari arah Semarang atau Solo, berbelok di pertigaan Bawen, di terminal Bawen dari arah Solo belok kiri dan lurus hingga Ambarawa, sekitar 4Â kilometer, ada terminal Ambarawa, ini terletak setelah kota Ambarawa di depannya belok kanan dan sampai. Pengunjung dari arah Semarang, sampai terminal Bawen belok kanan dan sama dengan pengunjung dari Solo. Dari arah Jogja Magelang, sebelum masuk kota Ambarawa, akan ditemui terminal Ambarawa kemudian belok kiri, dan sampai. Kalau memang hendak mendapatkan kesegaran menyeluruh, kendaraan bisa parkir di kawasan terminal Ambarawa.
Bagi penikmat angkutan umum, kalau dari Solo, turun di terminal Bawen kemudian ganti angkutan arah Ambarawa, ini angkutan Ambarawa-Ungaran, bayar Rp. 2000,00 turun di Museum Palagan Ambarawa, tidak sampai di terminal Ambarawa, berjalan ke arah Magelang, sekitar 100 meter dan berjalan ke arah atas, sama dengan di atas. Pengunjung dari Arah Semarang perlu hati-hati bertanya dahulu kepada awak angkutan, karena bisa bis lewat jalur luar Ambarawa, turun di perempatan jalur lingkar dan ikut angkutan pengunjung dari arah Solo di atas. Kalau bis masuk kota, minta turun di terminal, dna jalan kaki ke atas. Bus dari arah Magelang juga pengunjung patut bertanya bis lewat mana, kalau lewat jalur lingkar, pengunjung minta turun di pom bensin Ngampin dan ganti angudes dengan tarfi Rp. 2.500,00 minta turun di terminal Ambarawa.
Kuliner, tidak perlu khawatir, banyak makanan baik berat maupun sedang. Murah meriah, sega pecel, pojok SD PL, ini berdiri di ujung dekat jalan raya, berhimpit dengan dinding pagar SD, dan makanan yang sangat segar dan enak, setelah segar secara rohani. Sayangnya tempat yang ada sering tidak menyukupi dibandingkan dengan pembelinya.
Souvenir dan jajanan untuk oleh-oleh banyak pilihan, dan harga bersaing, di sepanjang perjalanan dari jalan raya hingga tempat tujuan.
Semua photo dokumen pribadi
Salam Damai....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI