Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Anehnya Denny Indrayana atau Lupa Ingatan

2 Februari 2015   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:56 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Denny pegiatan antikorupsi dari UGM mengawali karirnya ke puncak di istana masa kepemimpinan SBY ini aneh-aneh saja. Tulisan senada sudah banyak bertebaran, mengenai kebiasaannya. Masih ingat mengenai Gayus, dia getol sekali mengelola kasusnya hingga menjadi ketua satgas markus alias satgam mafia hukum yang hingga kini masih saja tidak berubah.

Belum lagi saat menyaksikan sendiri mengenai kamar hotel di Cipinang dan Pondok Bambu. Semua hanya menjadi santapan empuk media tanpa adanya perubahan. Mengapa demikian? Nyatanya masih ada kasus yang mengikuti dengan Fredi dan kasus mesumnya yang hangat setelah itu, dan menguap begitu saja. Yang terbaru, ada seorang napi bisa menipu ratusan juta ibu-ibu untuk menjadi pacarnya, dan itu bukan barang baru setelah suksesi dan ada kejadian-kejadian aneh ini. Semua sejak lama ada, dan saat dia mampu mengatasi, tidak berbuat dengan berbagai dalih dan cara serta pengakuan suksesnya saja, namun nyatanya sekarang semua terkuak.

Masalah gembong narkoba yang tidak pernah dieksekusi, namun malah di grasi, ini juga bukan kinerja menteri saat ini dengan jagung yang menjabat kini, sejak Denny masih menjadi anak emas SBY. Gembong-gembong itu menanti ajal bertahun-tahun dan eksekusi saat ini, bukan perjalanan singkat, tentunya Denny tahu persis dia terlibat.

Soal menangkap Gayus, baru makan tiba-tiba buronan yang paling dicari itu ada di hadapannya, ini bodoh, settingan, atau kelucuan yang hendak dibuat? Aneh bin ajaib ada burunan ditangkap dengan manis. Masih saja bertingkah dengan lari ke Bali nonton tennis lagi, kemudian menghamili istrinya, menyuap penjaga, dan banyak lagi, semua ada di bawah kendali Denny.

Lebih aneh namun nyata lagi saat Denny ragu terhadap hakim yang hendak menyidangkan pra peradilan BG, yang dia anggap hakim bermasalah, karena sudah delapan kali dilaporkan. Lha memanngya sejak 20 Oktober hingga sekarang hakim itu telah dilaporkannya, ini kan sejak zaman dia menjabat, atau dia lupa ingatan kalau yang berkuasa sebelum ini adalah dia sendiri, wong Amir saja kalah kog dengan dia, paling Amir hanya tanda tangan semuanya Denny yang mengatur dan menyusun.

Pak Denny enak ya jadi penonton umbar omongan dan pernyataan, padahal pas berkuasa sama sekali tidak ada yang dibuat. Kalau memang sudah berbuat hakim ini tentunya tidak ada lagi saat ini. Bukan delapan kali dilaporkan masih bisa menyidang kasus yang krusial dan kontroversial. Pasti akan dengan enteng dijawab tidak boleh intervensi lembaga lain, namun diskusi demi kebaikan antarlembaga tentunya baik dan harus. Jangan bersembunyi di balik intervensi pada kasus lain mengunakan hal yang sama untuk menohok pihak lain. Lihat bagaimana dia menyalahkan Jokowi menunggu pra peradilan BG.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun