Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok, Maia Estianti, dan Ahmad Dhani Sedang Main Politik 'Main-main'

8 September 2016   17:27 Diperbarui: 8 September 2016   17:48 2473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ahmad Dhani menyatakan diri telah didukung PKS, Demokrat, dan  Gerindra untuk menjadi cawabup. Dhani telah menyatakan hendak sholat dahulu untuk mencari kehendak Tuhan dalam pencalonannya ini. Apakah akan benar jadi salah satu calon wakil bupati dan bahkan bisa menang di sana masih menunggu waktu yang menjawab.

Mendengar itu, bukan Ahok kalau tidak tampil untuk memperolok salah satu kandidat calon yang paling sengit mengritik bahkan mencela Ahok ini. Beberapa hari sebelumnya Ahok telah mengundang makan malam mantan istri Dhani, dan itu bukan tanpa maksud tentu saja. Kini ia memanaskan Dhani bahwa ia akan memilih Maia sebagai wakilnya. Pernyataannya lebih memerahkan kuping Dhani  tentu saja, bagaimana ia mengatakan akan mengutus wagub kalau ada masalah dengan Bupati, kan dulu pernah ada hubungan.

Jika benar tejadi tentu keren, karena selama ini sering kerjasama antardaerah itu terhambat oleh ego masing-masing, sinergi tentu lebih menguntungkan bbagi banyak pihak. Tentu saja lebih banyak olok-oloknya untuk cawagub, dan Maia tahu dengan pasti mengenai hal ini. Dhani  berbeda dalam menghadapinya, dia tentu sudah banyak gagasan besar, karena Pak Jokowi saja harus bertanya kepadanya, karena ia yang berbicara di depan jenderal-jenderal AS.

Bisa-bisa nanti gubernur Jakarta harus sowandan menghadap untuk mengurus sampah yang sekian lama jadi kisruh dengan tetangga ini. Menarik jika ini  terjadi, jangan-jangan nanti perlu pula surat laksana pasport untuk ke Bekasi dari Jakarta, kan idenya Dhani ini sering luar biasa. Soal  Jakarta bisa diselesaikan dari Bekasi.

Bisa juga terjadi seperti di Kabupaten Semarang yang mau diminta lima kecamatan oleh Kota Salatiga, nanti dijadikan contoh, Jakarta jadi bagian Bekasi, kan gubernur bukan apa-apa, lha Jokowi saja harus tanya kog, apalagi hanya Ahok.

Menarik adalah bagaimana kinerjanya sebagai pejabt publik jika selama ini hanya bisa berkomentar, bukan kritik lho, komentar karena sangat tidak  memberi kontribusi dan ada yang baru, selain membela yang menjadi  program gubernur Jakarta. Apapun yang dilakukan Ahok dan jajarannya itu salah.

Ini waktunya pembuktian Dhani bahwa ia mampu. Anang yang sering ia remehkan saat penjurian pencarian bakat, paling tidak bisa bekerja dengan apa adanya, tidak malah menimbulkan kelucuan minimal, seperti dirinya. Dengan menjadi wakil bupati ia membuktikan bukan semata mengritik atau mencela saja, namun memang bisa berkerja dan jauh lebih baik.

Bekasi sebagai salah satu daerah yang paling dekat Jakarta tentu memiliki banyak keuntungan. Bagaimana hal itu selama ini belum kelihatan hasilnya. Jika tangan dingin Dhani sebagaimana ia mengorbitkan penyanyi dan mencipta lagi yang bisa hits itu juga di pemerintahan dan politik, sangat menggembirakan. Apa yang ia nyatakan selama ini bisa dibuktikan dan fakta yang akan berbicara.

Kesuksesan di Bekasi ini bisa saja seperti sejarah Pak Jokowi dulu, coba lebih keren lho dari wabup naik jadi gubernur, bisa Jakarta, bisa Jabar, atau Jatim, dan bukan tidak mungkin RI-1 atau 2.  Satu syaratnya ia belajar berperilaku lebih baik dalam menjalankan roda pemerintahan, bukan malah menampilkan sosok arogan namun  belm terbukti. Buktikan dulu kemudian model sikap seperti di musik tentu orang tidak lagi mengamati, coba prestasi memang banyak, sikapnya yang sering merendahkan tidak menjadi bahan sorotan orang, karena sembada, jumbuh,pantas kalau gaya karena memang ada modalnya. Soal birokrasi, pembangunan, politik kan belum ada selain blunder, namun menampilkan sosok seperti sudah paling hebat selama ini.

Pilkada DKI gagal bahkan untuk jadi bakal calon, lebih baik di Bekasi ini diterima saja, tidak usah merasa terlalu kecil atau yang lain. Keuntungan lain adalah tidak perlu alasan jika Ahok jadi gubernur kan pasti pindah karena jabatan. Pindahnya pun elegan.

Perlu juga memiliki tim komunikasi sehingga tidak malah menambah blunder, apa yang dijadikan bahan kampanye tidak perlu yang aneh-aneh, namun menjawab kebutuhan Bekasi, jangan malah nanti ngomentari Ahok lagi. Tentunya hal ini tidak susah banyak orang besar, pinter di PKS, Demokrat, dan Gerindra. Lawan yang banyak bukan halangan tentunya, apalagi popularitasnya sangat tinggi, tinggal mengubah menjadi terpilih.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun