Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

5 Implikasi Pencapresan Anies Baswedan ala Nasdem

3 Oktober 2022   12:23 Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:32 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemuja dan pembelanya tidak cukup signifikan untuk memberikan pemahaman yang lebih tepat dari pada apa yang tersebut di pembicaraan dunia maya itu. Pembela yang berarti  potensi pemilihnya hanya berkutat padaitu-itu saja ketika menjawab atau menyerang para pihak yang dipandang merendahkan Anies, baca bukan pemilihnya di dalam pilkada atau pilpres.

Kelima. Suka atau tidak, Anies Baswedan sudah dikenal dikelilingi oleh barisan fundamentalis, ultrakanan, dan sering bersama-sama dengan kelompok yang berseberangan dengan kelompok nasionalis.  Itu juga ada dalam diri dan kelompok yang telah menyatakan Prabowo capres.

Menarik dengan keberadaan ini.  Kelompok yang   memiliki jiwa nasionalis harus membawa atau mengusung politisi yang mampu bersaing atau bahkan mengalahkan mereka. Sebenarnya ada. Ganjar Pranowo mampu mengatasi keduanya.

Kudu menang satu putaran, jangan sampai ada dua putaran dan kejadian Jakarta terulang. Beda kasus memang di Jakarta itu, dengan keberadaan Ahok dan juga reputasinya yang ngajak gelut semua pihak itu.

Masih ada Golkar  yang memiliki basis massa lebih cair dan mengarah ke nasionalis, PKB yang agamis namun realistis cenderung nasionalis, mirip-mirip pilpres 2014 dan 2019 minus Nasdem.

Warna dan rupa Nasdem makin kentara namanya nasionalis namun jiwanya tidak. Demokrat yang ternyata juga sama saja. Kekuasaan menjadi tujuan utama, mau nasionalis, mau sampah, mau kriminal, asal menjanjikan menjadi lumbung dan atm mereka dukung.

Semua masih bisa terjadi. sekelas Rizieq Shihab yang seolah-olah tidak tersentuh pun bisa masuk bui. Jadi bukan tidak mungkin semua akan berubah pada saatnya nanti. Masih cukup lama, hampir dua tahun semua bisa berubah.

Layak ditunggu sampai harinya, masih akan terus terjadi manuver-manuver para elit. Jangan sampai rakyat hanya menjadi penonton dan menjadi korban patai politik tamak yang sekadar memanfaatkan pemilih untuk mereka menggarong negara lagi.

Negeri ini pada rel yang tepat selama delapan tahun ini, sayang jik salah pilih dan menempatkan monster penghisap rakyat dan kekayaan alam negeri ini lagi di pucuk kekuasaan. Cukup 42 tahun negeri ini menjadi sapi perahan kerakusan presidennya.

Rakyat makin cerdas, bahwa politikus dan elitnya masih berkutat atau berkubang pada kubangan yang sama ya silakan. Rakyat sudah memberikan bukti di banyak gelaran pilpres dan pilkada.  Partai politik yang tidak bersama rakyat tergusur, baik cepat atau lambat.

Politikus dan elitnya berorientasi pada kepentingan diri dan kelompoknya saja, rakyat dibiarkan begitu saja. Apa iya masih mau memilih elt demikian?

Terima kasih dan  salam

Susy Haryawan  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun