Begitu besar bangsa ini, namun sedikit orang baik yang bicara, lebih banyak orang berteriak namun itu sejatinya kosong esensi dan sama sekali tidak memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara. Bisa dicek masing-masing, bagaimana media sosia diwarnai hal-hal demikian.
Begitu banyak elit negeri ini yang maunya memimpin, enggan dipimpin dan apalagi mendengarkan kala ada masalah. Tanpa mau evaluasi, hanya sekadar prosedural dan selesai. Lima tahun dan mau nambah, tanpa mau tahu apakah sudah bekerja baik atau belum. Pas memegang kendali kekuasaan nol besar namun seolah sudah paling hebat. Ini dominan menjadi gaya hidup pejabat dan mantan pejabat bangsa ini.
Bicara dan mengatakan apapun itu baik dan harus mau buruk atau baik. Namun  ketika ada hal yang baik mengapa memilih yang buruk? Padahal pilihan kata itu gambaran sisi spiritual, mengaku agamis, religius, dan paling dekat dengan Tuhan, namun ternyata perilaku dan tindakannya jauh dari itu semua.
Tetap maju Bu Risma, kinerja bersama Pak Jokowi akan selalu menjadi serangan karena tampak bekerja. Yang sembunyi di balik meja ya aman karena tidak kelihatan apapun yang telah dilakukan.
Terima kasih dan salam