Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jangan Takut Menulis di Kompasiana

9 Mei 2020   19:07 Diperbarui: 9 Mei 2020   19:02 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jangan Takut Menulis di Kompasiana

Beberapa teman menghubungi secara pribadi melalui media percakapan. Mbah aku kog belum kebagian HL, atau Mbah artikel pilihanku belum nambah, ada pula, waduh kapan bisa centang biru ya, ada lain lagi menyatakan, makin takut menulis di Kompasiana. Lain lagi mengatakan, wah bagaimana bisa mendapatkan K-reward...

Sebuah kisah nyata, teman ini sarjana, temannya juga sarjana. Teman pertama kerja di proyek sipil. Gajinya jauh di atas UMR. Tip yang diterima biasanya cukup gede juga. Sering bonus atau tips ini hanya habis untuk karaoke atau minum dengan teman-temannya. Nah ia sering dongkrong di tempat temannya yang nyambi jadi tukang parkir, rekannya ini punya profesi lain sebenarnya.

Namanya markir, uang yang diterima pastilah uang kecil, ribuan, dua ribuan, dan sekelas itu. Rekannya yang pekerja proyek memerhatikan, selalu menata dengan rapi uang ribuan itu, ujung yang nekuk diluruskan, ditata dengan begitu rapi. Ia melihat ada penghormatan atas uang itu, yang baginya tidak teringat.

Masih banyak lagi yang menyatakan dengan berbagai variannya. Itu semua tidak salah, namun apakah harus demikian? Jawabannya tidak.

Jika takut karena merasa mutu tulisannya buruk, mengapa harus takut? Ini media yang namanya media warga, bukan level profesional. Tidak perlu takut. Memang banyak profesor, banyak wartawan profesional, banyak pula penulis dengan buku yang sudah menumpuk dihasilkan.

Ya jangan mendongak, melihat yang model itu, tapi belajarlah agar bisa menyajikan tulisan seperti itu. Tapi hati-hati, jangan jadi beban dan malah makin mengkeret dan lebih takut  lagi menulis dan menuangkan gagasannya.

Para profesor, penulis, dan wartawan  profesional itu juga tidak pernah menghakimi tulisan lain kog. Berinteraksi dengan lebih baik. Penyuka bola banyak pakar bola dan olah raga yang sangat baik di dalam memberikan motivasi. Saling kunjung dan komentar akan membantu mengembangkan daya imajinasi dan menulis.

Sepanjang tidak melanggat syarat dan ketentuan, lajulah! Tidak perlu takut, sekelas doktor dan dosen juga ada yang tulisannya susah dipahami  dan sepi dari pengunjung. Artinya apa? Belum tentu  gelar atau profesi apapun juga mampu menyajikan tulisan yang bisa diterima oleh khalayak pembaca. Jadi mengapa takut dan mengkeret untuk menulis. Tulis saja, belajar dan belajar.

Perhatikan syarat minimal. Ada aturan jumlah kata minimal yang boleh tayang. Fiksi dan kanal lain cukup berbeda. Jangan sampai salah atau malah tidak tahu. Tandanya malas membaca, lha lucu mau menulis enggan membaca. Jelas akan kering dan kaku tulisannya.

Ingat kutipan atau copasan sejumplah maksimal 25%, jadi kalau menulis 1000 kata, jangan sampai melebihi 250 kata yang berasal dari kutipan atau mengopas dari artikel lain. Hal ini bisa diatasi dengan model rujukan, tunjuukan dengan link atau tautan pada yang mau dirujuk. Misalnya berita atau opini dari media lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun