Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Corona, Fakta, Separo Fakta, dan Lepas Fakta

28 Januari 2020   19:19 Diperbarui: 28 Januari 2020   19:59 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak mengherankan, ketika sudah ada laporan jika pasien penderita sudah dinyatakan boleh pulang. Artinya mereka sudah bisa mengatasi kendala itu dengan tepat. Ini penting, menenangkan warga, bukan malah membuat gaduh. Bagaimana jika itu terjadi di sini, pejabat  banyak bicara, kunjungan, diskusi dan malah korban bertambah. Bandingan ketika banjir.

Ini adalah fakta. Fakta pula bahwa banyak mengonsumsi binatang liar, namun fakta pula bahwa korban pertama konon tidak pernah ke pasar itu, berarti masih bisa diperdebatkan. Separo fakta, separo asumsi, meskipun memang berdasar ilmiah. Jika hewan liar tidak diketahui apa saja mangsanya, apakah mereka membawa parasit atau bahkan racun dalam tubuhnya.

Masih logis, wajar, dan bisa dipahami. Lagi-lagi waspada dan hati-hati. Karena ada beberapa daerah juga pemakan hewa ekstrem ada di sebagian wilayah bangsa ini. Menjadi perhatian untuk lebih hati-hati memasak dengan baik dan benar-benar matang bisa menjadi salah satu upaya.

Perang dagang juga masih bisa dinilai wajar dan ada bukti-bukti yang masih bisa diterima akal sehat. Apalagi reputasi Amerika dan segala perilaku mereka selama ini, bisa juga mengarah ke sana. Keberadaan perang dagang yang membuat Amrik galau memang sangat mungkin bisa saja demikian. Asumsi dan  persepsi yang masih masuk akal.

Ada pula yang mengatakan laboratorium senjata biologi yang bocor. Ini pun pernyataan yang masih bisa diterima akal sehat. Bagaimana persaingan ke depan itu memang perang bukan dar der dor dengan senjata api lagi. Jauh lebih efektif dengan senjata biologi. Toh film-film telah menayangkan itu. Namun masih cukup jauh dari kebenaran faktual. Sangat mungkin iya, namun mungkin juga tidak.

Lebih menggelikan, ketika dinarasikan, bahwa ponsel merek X menjadi agen, atau sarana menebarkan virus ini. Hal yang sangat tidak masuk akal. Apakah hanya candaan, atau persaingan bisnis, kelihatannya tidak juga. Ini justru malah memberikan gambaran yang tidak patut. Bagaimana bersikap tidakrasional, bukan lagi memikirkan solusi, apalagi berempati pada korban.

Mengapa hanya menyebut merek tertentu, padahal kini hampir semua keluaran China ponsel yang merajai pasaran di sini. Korea Selatan juga tidak lepas dari pengaruh virus ini, jika berbicara ponsel menjadi agen penyelundup.

Sikap optimis Menteri Kesehatan mengenai keberadaan mahasiswa di Wuhan yang tidak terkena virus corona, karena memiliki daya tahan tubuh yang kuat, itu penting. Mengapa? Karena itu sudah sebuah penangkal yang kuat, apalagi jika malah "mengundang" secara tidak langsung, melemahkan kekuatan antibodi tubuh terlebih dahulu.

Jaga kesehatan, jaga pola makan, dan membaca berita dan artikel yang waras jauh lebih penting, dari mana cemas dan mencari-cari atau malah menyebarkan hal yang belum tentu benar. Berpikir positif, jika tidak mampu memberikan bagian solusi, tidak perlu juga memberikan peluang ngrusuhi.eLeSHa.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun