Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Alienasi PKS dan Fundamentalisme serta Sinergitas Kabinet

30 Oktober 2019   10:58 Diperbarui: 30 Oktober 2019   11:15 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penolakan banyak pelaku ujaran fundamentalis dan radikalis dari beberapa kota dan tempat. Artinya akar rumputpun sudah mulai gerah. Si pelaku yang dikenal sebagai penganut ajaran Antipancasila menolak pernyataan mengakui Pancasila. Pun demikian banyak negara menolak kedatangan tokoh agama yang biasa menarasikan fundamentalisme.

Namun di balik itu, jangan dikira semua selesai dan diam. Lihat saja ketika ada ujaran dan tudingan Kristenisasilah yang melahirkan fundamentalisme. Baik, secara jujur memang ada beberapa denominasi melakukan hal yang kadang membuat gerah. Apakah itu berdampak cukup besar, dan bukannya hanya upaya membela diri dengan menuding pihak lain?

Narasi menteri melarang kata kafir. Jelas ini adalah pembelokan narasi dan makna yang luar biasa. Yang dilarang itu tindakan yang mengafirkan pihak lain, bukan kafirnya. Dan lihat begitu banyak orang yang percaya dan membagikan itu sebagai sebuah kebenaran. Ini kan masalah krusial juga.

Atau mengatakan menag mengambil alih peran BNPT adalah upaya memperlemah usaha penanggulangan dan pembersihan anasir fundamentalisme dari negara ini. Menciptakan ketakutan dan adu domba kalau  kementrian melakukan tindakan di luar kewenangan.

Upaya tidak kenal lelah negara sedang dimulai, pun narasi perlawananpun tidak kalah gencarnya diteriakan. Padahal banyak anak negeri ini yang sejatinya tidak tahu apa-apa. Maka upaya untuk membuat mereka melek ini dihalang-halangi terus. Sebenarnya gampang kog ini gerakan agama atau politik.

Satu, munafik atau tidak. Lihat saja pelaku dan perilaku mereka ini konsisten atau munafik, membela kebenaran universal atau membela kebenaran kepentingan mereka sendiri dan kelompok. Apa yang mereka lakukan itu benar agama apa dominan politik.

Dua, gaya hidup dan apa yang diajarkan sesuai atau tidak. Mengatakan sederhana namun gaya hidup borju dan pamer di mana-mana kemewahan, sedangkan profil mereka untuk mendapatkan materi dari mana tidak jelas.

Tiga, apa yang dikatakan dan diajarkan itu membawa perdamaian, persatuan, atau malah kerusuhan dan perpecahan. Melihat perbedaan terus menerus dari pada menemukan persamaan meskipun kecil.

Penting adalah membuka mata, pikiran, dan pola tindak semakin banyak anak bangsa yang sejatinya tidak tahu apa-apa. Dan itu sedang dimulai, jangan kaget akan ada gelombang penolokan yang akan makin kuat dan masif.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun