Pernyataan SBY jelas berlebihan. Kerusakan dan perusakan menang tidak baik, namun menyebut nama Jokowi jelas tendensius, meskipun diralat. Susah menarik apa yang pertama terucap itu.
Perlu kehati-hatian dan sikap bijak bagi banyak pihak, termasuk elit sekelas Pak Beye. Bagaimana presiden dua kali dengan mudah menyatakan sesuatu, dan kemudian meralat dengan begitu saja. Susah melihat ini menjadi tenang lagi, mana jiwa demokratnya jika demikian?
Terima kasih dan salam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!