Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Apakah Gerindra "CS" Fokus ke Jateng dan Melepaskan Jabar?

23 Februari 2018   05:20 Diperbarui: 23 Februari 2018   14:26 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman. (KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

Menarik apa yang dilakukan Gerindra dan kawan-kawan untuk pilkada serentak ini. Jatim jelas tidak begitu akan "panas" karena ada kebersamaan dengan "musuh bebuyutan" PDI-P. Jawa Barat menjadi sebuah rivalitas yang cukup berat baik untuk Gerindra dkk ataupun untuk PDI-P. Jika bersaing untuk posisi dua, buat apa juga.

Jawa Barat

Hal yang susah bagi PKS sebenarnya jika mau all out di Jateng dan melepaskan Jawa Barat. Bagi Gerindra tidak begitu masalah dengan pilihan konsentrasi di Jawa Tengah. Jawa Barat bukan basis yang cukup kuat dan menjanjikan bagi Gerindra. Berbeda posisi bagi PKS yang cukup siknifikan, bahkan kemarin paket mereka dan Aher sebagai tokoh kuat PKS. Pun Gerindra tentu tidak akan "berebut" massa dan suara dengan obat mereka, PKS dan PAN. 

Bagi Gerindra lepas-lepasan bukan menjadi masalah, beda dengan PKS yang tentunya minimal mereka tetap meyakinkan posisi pemilih tidak lepas. Mengenai pemilih mereka tentu bisa diyakini tidak akan pindah, kaderisasi militannya sukses, namun simpatisan dan massa mengambang yang telah tergarap semasa Aher, bisa saja berpaling. Hal yang tidak mudah bagi PKS.

Jawa Timur

Pembuktian bukan pada ranah partai politik, namun pada posisi pribadi terutama Khofifah yang maju untuk ketiga kalinya. Lucunya partai yang dulu menjadi "penyikut" kini justru menjadi pengusung utama. Tidak akan sepanas rivalitas partai. Soal adanya ormas yang menjadi lahan yang sama, tidak begitu berpengaruh. Jawa Timur sudah selesai meskipun dengan dua kandidat, namun partai politik tidak ada yang begitu sengit di dalam bersaing. Persaingan yang teredam karena malah pada kubu yang sama, mereka yang biasa bertarung.

Jawa Tengah

Jelas basis PDI-P dan kemudian dua pasangan saja yang berkontes. Artinya jauh lebih mudah menggarap lahan, posisi incumbent pun masih sangat rentan digoyang, dengan kasus lama yang itu-itu juga. Hal yang  sangat menjanjikan. Artinya sangat banyak berharap. Prestisius juga yang menjadi pertimbangan. Memecundangi banteng di kandang, ini lima kali lebih puas mungkin kebanggaannya. Jadi apa yang diperoleh bukan semata kursi atau jabatan.

Prestise, gengsi, dan kemenangan telak. Seolah pembuktian diri bahwa jauh lebih unggul, pun di rumah. El classico pun kalah atau PSIS vs Persebaya tahun 80-an pun tidak akan bisa menandinginya, jika Sudirman Said bisa keluar sebagai pemenang. Pilkada Jawa Tengah identik dengan pilihan presiden 2014 dan pilkada DKI 2017. Rivalitas sengit, panas, dan apapun bisa dilakukan dan terjadi. Memang kondisi yang berbeda, latar belakang yang juga tidak sama persis, namun pembuktian diri dari partai politik pengusungnya cukup wajar jika benar-benar untuk fokus di sini.

Tentu masih banyak yang ingat, paham, dan tahu bagaimana posisi Gerindra berhadapan dengan PDI-P. Jawa Tengah jelas lumbung banteng yang cukup besar. Jika bisa meraih kemenangan dalam pilgub ini, paling tidak bisa menggoyahkan suara mengambang dan simpatisan banteng untuk bisa diraih oleh pengusung Pak Said. Artinya, sudah cukup menjejak dengan baik, menggarap lahan yang sudah siap tanam jauh lebih mudah. 

Namun hal yang tidak mudah juga karena basis para pengusung dan pendukung tidak cukup kuat mengakar juga. Pemilih fanatik PDI-P susah untuk tidak memilih Pak Ganjar, apalagi kantong-kantong fanatik banteng. Apapun akan dilakukan demi PDI-P. Gerindra, PKS, PKB, dan PAN tidak cukup memiiki basis massa yang militan cukup besar. PKB dengan NU-nya, pun masih bisa digerus oleh pemilih calon wakil gubernur dari P3. Trik yang berat apalagi calon dari PKB bukan dari Jawa Tengah, belum dikenal, kerja keras untuk memperkenalkan dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun