Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

"Why Lulung?"

27 November 2017   15:39 Diperbarui: 27 November 2017   15:41 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Why Lulung,  Eh Why Ombudsman?

Sebenarnya gak tahu artinya why atau maunya Pak Lulung dengan why Ombudsman itu, soalnya dulu penah juga kepeleset jauh banget soal ups menjadi usb. Sama-sama penyimpan sih Cuma satunya penyimpan data, yang lain penyimpan catu daya, kan tetap saja beda jauh meski bisa dipakai di komputer. 

Memang sih keduanya penting kaitannya dengan listrik mati, satu agar bisa ngesave dengan cukup waktu, satunya cukup untuk tempat menyimpannya. Jadi gak salah-salah amat. Ternyata setelah buka alfalink dan kamus, artinya mengapa, kalau baca beritanya, kog seolah gak nyambung. Ombudsman yang "dituduh" masif menyebarkan keburukan Tanah Abang.

Apa coba maksud sang pimpinan dewan Jakarta ini, apa memang Tanah Abang itu sudah tertib, rapi, teratur, dan sangat membanggakan sehingga kalau ada masukan atau berita yang buruk itu dianggap fitnah?  Sekarang coba dilihat apa sih Ombudsman itu? Itu lembaga hasil dan anak kandung reformasi yang berguna untuk menangani adanya penyelewengan, menerima aduan jika penyelenggaran negara itu buruk, atau pelayanan masyarakat terganggung. 

Namun Pak Lulung perlu tahu mereka tidak punya kewenangan untuk menindak, memang akan dilaporkan ke pihak terkait, pemda, polisi, dan seterusnya. Taapi ingat tidak Pak Lulung mengapa harus menggunakan media Ombudsman itu? Mereka ini seolah macan ompong Pak, ingat tidak kasus peradilan yang mereka menyamar toh sampai sekarang tidak ada tindaklanjut, mafia masih saja ditangkapi KPK tangkap tangan lho, jangan lupa, atau tidak paham?

Apakah ombudsman bohong atau merekayasa, sehingga Pak Lulung takut anak, cucu, kerabat perempuannya takut tidak laku  karena kawasan preman? Kalau memang tidak kenapa sewot ampai nyebut anak perempuan tidak  laku segala sih Pak, kata banyak orang, perkataan adalah doa, meski saya gak yakin, tapi paling tidak itu sebentuk kutuk pada diri sendiri dan lingkungan. Jangan salahkan Ombudsman kalau anak gadis dari Tanah Abang tidak laku lho Pak.

Why Pak Lulung, saya baru tahu, ada daerah yang ditengarai ada potensi tidak bener, kog dibela mati-matian, ada apa sih Pak? Sepakat kalau Anda berasal dari dapil situ, asli situ, dan bisnis juga di situ, sekarang, kalau ada preman enakan atau tidak? Atau jangan-jangan malah bos preman, usb, eh ups, maksudnya Ombudsman itu salah sebut mau kata aman jadi kawasan preman begitu ya Pak? Sekarang banyak yak tahu lho, kayak apa semrawutnya Tanah Abang, apa tidak lebih nyaman kalau tertib, atau malah yang mau membuat tertib itu salah? Makanya pejalan kaki salah ya Pak, tidak heran kalau Pak Wagub mimpi ada mobil  terbang, biar Tanah Abang gak diganggu gugat.

Lebih aneh dan lucu lagi ada yang mengatakan kalau video itu belum tentu benar seperti itu, terbaru, yang berseragam satpol PP itu orang yang menyamar atau pura-pura. Ini tuduhan serius sebenarnya untuk lembaga negara yang masih cukup wajar capaian mereka. 

Belum ada yang kegaruk KPK, dan jauh lebih bisa dipercaya daripada yang membela Tanah Abang. Satpol PP  juga patut marah dan melaporkan polisi kalau memang pelaku itu memakai atribut palsu. Hayo, berani tidak? Dan juga berani melaporkan Ombudsman melakukan kinerja buruk, tidak profesional, dan melakukan kebohongan publik?

Why Pak Lulung, tidak mempertanyakan saat anggaran begitu besar untuk DPRDD dan juga kolamnya, karena menyenangkan ya Pak. Beda dengan periode lalu yang sangat kritis pada menohok diri sendiri Pak, kini diam terhadap eksekutif karena merasa memberikan piutang ya Pak?

Layak ditunggu nih soal Tanah Abang. Apa yang mau dipilih pemerintahan ini, dua sisi mata uang yang akan menjadi simalakama sekaligus. Tidak pecus atau tidak tahu diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun