Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

FPI, Senjakala atau Mau Berubah dan Berbenah?

22 Januari 2017   18:02 Diperbarui: 22 Januari 2017   18:17 2912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana jawaban pejabat polisi kala keadaan berbeda kini?

Permintaan mediasi dan penyelesaiaan kekeluargaan dijawab dengan berkaitan dengan fakta hukum, jika tidak ada bukti selesai, namun jika terbukti, lanjut. Artinya, bahwa mereka tidak lagi kebal akan jamahan tangan penegak hukum. Mengapa menjadi lembek dan seolah mewek (bahasa K kalau ada akun yang demikian ). Bisa saja merasa bahwa dari beragam kasus yang membelit tetap susah untuk berkelit dan dibela oleh “sang operator” yang selama ini melindungi perilaku ugal-ugalannya.

Selalu saja pengerahan massa untuk memaksakan kehendak dan kebenaran. Polisi sekarang jauh lebih tegas, cerdas, dan berani bersikap. Berbeda dengan yang lampau di mana mereka bisa seenakay melakukan kekerasan dan pemaksaan kehendak bahkan dalam “kawalan” polisi. Tentu hal ini berbeda jauh dengan hari-hari ini. Sikap pejabat teras ini tentu akan disikapi dengan sejalan dengan polisi di semua level.

Toleran, Pembiaran, dan Kebingungan pada Akhirnya

Beberapa tempat bahkan kelompok ini sudah tidak bisa bergerak bebas. Di Kalimantan, mereka tidak bisa berbuat, beberapa tempat di Jawa juga memberikan batasan yang sangat tegas sehingga mereka tidak bisa semena-mena lagi. Mengapa demikian? Tidak ada pembiaran dan kesempatan untuk mereka bersikap semaunya sendiri. Penegakan hukum atas kasus hukum bagi perliaku mereka yang salah  tentu menjadi senjata ampuh, apalagi jika benar mereka belum terdaftar sebagai ormas yang sah.

Perilaku yang mengedepankan kekerasan dan pemaksaan kehendak dengan pengerahan massa perlu dibina agar tidak semakin menjadi. Cukup sudah “kebebasan” dan “kebiasaan” mereka ini cukup sampai di sini, kalau tidak mau tunduk aturan hukum, meninggalkan kekerasan dan pemaksaan kehendak, hukum dan perangkatnya bisa berbicara. Pembiaran dan bahkan selah “pengawalan” membuat  mereka menjadi dan ngelunjak.

Belum lagi, sepak terjangnya akhir-akhir ini semakin lebih menjurus ke arah politis dari pada keagamaan. Belum pernah mendengar mereka mengadakan acara besar berkaitan dengan kegiatan sosial keagamaan berskala besar daripada kehebohan soal politik akhir-akhir ini.

Polisi maju terus menjadi punggawa keamanan dan ketertiban bukan pengawal kelompok yang mau memaksakan kehendak.

Jayalah Indonesia!

Salam

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun