Mohon tunggu...
paulus meteh
paulus meteh Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Gigi/ Mahasiswa S2 Kedokteran Gigi Anak Khon Kaen University Thailand

seorang mahasiswa S2 Kedokteran Gigi Anak yang berjuang di Negara orang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cabut Gigi? Bahayakah?

16 Desember 2022   15:06 Diperbarui: 16 Desember 2022   15:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Cabut gigi, atau pencabutan gigi adalah tindakan  untuk mengambil gigi, bisa satu gigi atau bahkan lebih. Tindakan ini dilakukan oleh seseorang yang professional dan ahli dalam bedah gigi dengan menggunakan alat dan perlengkapan medis yang lengkap. Tindakan ini membutuhkan anestesi lokal,  umum, atau sedasi. 

Tindakan cabut gigi biasanya dilakukan pada gigi yang bermasalah dan tidak bisa diperbaiki lagi. Pencabutan gigi adalah tindakan medis yang dilakukan atas dasar kepentingan dan kebaikan pasien.

Apakah benar mencabut gigi menyebabkan kebutaan?

 Jawabannya adalah mitos, karena apa? Syaraf pada gigi dan syaraf pada mata sangat berbeda, sehingga tidak ada hubungannya saat mencabut gigi mengakibatkan kebutaan. Pada tindakan anastesi(bius) yang dianastesi adalah syaraf pada gigi bukan syaraf pada mata, sehingga tidak ada factor yang menyebabkan kebutaan.

Sebelum dilakukannya pencabutan gigi, ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh dokter, pertama melakukan anamnesa (tanya jawab dengan pasien), kedua melakukan pemeriksaan tekanan darah, nafas dan nadi, ketiga memeriksakan gigi yang dikeluhkan, keempat bila diperlukan foto rontgen, dokter akan menyarankan untuk melakukan foto rontgen.

Dokter akan melakukan tanya jawab terlebih dahulu kepada pasien, pada sesi pertanyaan ini dokter akan memberikan banyak pertanyaan, seperti apa keluhan pasien, sejak kapan, dimana letak gigi yang sakit, bagaimana rasa sakitnya, apakah sudah dilakukan pengobatan sebelumnya, jika sudah, jenis obat apa yang dikonsumsi, apakah ada alergi obat atau makanan, apakah ada penyakit sistemik atau penyakiti turunan?

Di dalam pertanyaan ini pasien harus benar-benar menjawab dengan jujur dan serius, beritahukan kepada dokter anda jika anda memiliki riwayat:

  • Hipertensi/tekanan darah tinggi
  • Riwayat diabetes melitus
  • Riwayat hepatitis
  • Riwayat sakit darah/darah susah berhenti atau hemofilia
  • Riwayat dengan sakit jantung
  • Riwayat HIV AIDS
  • Sedang mengkonsumsi obat tertentu
  • Riwayat asthma
  • Riwayat alergi makanan atau obat
  • Atau penyakit sistemik lainnya

Setiap tindakan bedah memiliki resiko dan komplikasi. Kadang pencabutan gigi sederhana dapat membuat pasien merasa tidak nyaman. Ada bebrapa faktor yang dapat berkontribusi untuk menyebabkan komplikasi  pada saat pencabutan gigi, namun masyarakat pada umumnua berangaapan komplikasi tersebut hanya disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan gigi saja.

Faktor dari gigi

Anatomi dari gigi sangat penting dalam tindakan pencabutan gigi. Gigi dengan mahkota yang berputar, gigi dengan akar yang melengkung, gigi yang dengan akar Panjang dan ramping akan sulit dicabut.

Gigi yang sering ditambal, gigi yang telah menerima perawatan saluran akar, gigi yang rapuh juga sangat sulit dicabut

Kekerasan dan ketebalan tulang penyangga: biasanya, gigi yang berada di tulang yang keras dan tebal akan sulit dicabut.

Faktor dari pasien

Pasien dengan memiliki riwayat Diabetes Melitus atau Immunocompromised (Kekebalan tubuh rendah). Pada pasien seperti itu, proses penyembuhannya buruk dan soket (lubang/luka bekas pencabutan) sering terinfeksi, terkadang infeksi menyebar keseluruh tubuh.

Pasien dengan riwayat radioterapi atau kemoterapi, missal untuk mengobati Karsinoma Nasofarinh (kanker hidung). Rahang yang terkena radiasi memiliki suplai darah yang buruk. Oleh karena itu soket cenderung sembuh dengan buruk.

Kebersihan mulut pasien yang baik sangat penting selama masa penyembuhan. Jika partikel makanan atau kotoran masuk dan tertinggal di dalam soket, proses penyembuhan akan terganggu

Kebiasaan merokok juga dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Ini karena merokok mengurangi suplai darah ke area yang terkena asap atau kandungan dari rokok tersebut.

Apa saja kemungkinan komplikasi yang terjadi?

Sakit: ini adalah komplikasi yang umum terjadi setelah dilakukan pencabutan gigi. Hamper semua pasien memiliki pengalaman rasa sakit terkadang hanya rasa sakit ringan. Jika rasa sakit yang diderita sedang-berat kemungkinan terjadi infeksi.

Pendarahan: pendarahan yang terjadi setelah pencabutan gigi adalah normal. Hal ini akan berhenti dengan sendirinya, dan akan membentuk darah yang membeku. Namun bagi penderita dengan masalah pembekuan darah, pasti akan terjadi pendarahan yang berkepanjangan seperti (hemofilia, atau sedang mengkonsumsi obat pengencer darah)

Infeksi: kebersihan mulut yang buruk dan tingginya kadar gula akan menyebabkan infeksi.

Pembengkakan: hal ini umum terjadi jika pencabutan dilakukan dengan Teknik pembedahan.

Mati rasa: biasa terjadi jika terjadi cidera pada syaraf, terutama pada daerah gigi geraham kecil bawah dan pencabutan gigi bungsu bawah. Hal itu kemungkinan mati rasa sementara pada beberapa kasus, tapi jika cideranya berat akan menyebabkan mati rasa permanen.

Gigi tidak keluar semua

Susah membuka mulut

Cabut gigi merupakan suatu tindakan bedah minor (kecil), dimana akan dilakukan anastesi/bius, kemudian merusak tulang, mengeluarkan/melepaskan gigi dari tulang, sehingga terjadi luka besar, luka besar tersebut rentan dimasuki oleh bakteri dan virus, jika dalam tubuh sendiri sudah terdapat bakteri dan virus, maka ini akan memperparah kondisi tubuh si pasien tsb. Jadi pesannya adalah jujur dan serius dalam menjawab atau menjelaskan kondisi anda kepada dokter, sehingga tidak akan menimbulkan komplikasi yang lebih berat kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun