Mohon tunggu...
Inovasi

Pertimbangan Memilih Sanitary Pump untuk Industri Farmasi

28 Juli 2016   11:54 Diperbarui: 28 Juli 2016   12:12 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jika Anda pemilik industri, pasti membutuhkan adanya sanitary pump sebagai alat untuk memindahkan semua cairan penting kebutuhan industri.Pada saat memilih sanitary pump, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Berikut ini pertimbangan memilih sanitary pump untuk industri farmasi.

  1. Kapasitas Sanitary Pump
    Memilih sanitary pump untuk industri farmasi harus memperhatikan kapasitas. Kapasitas sanitary pump maksudnya adalah kemampuan pompa untuk memindahkan atau mengalirkan sejumlah cairan atau fluida dalam satuan kapasitas. Satuan kapasitas dinyatakan dalam satuan isi per waktu. Contoh: m3 per jam, m3 per detik, liter per detik, USGPM dan lain-lain. Jika ada kebocoran cairan pada perapat poros atau adanya air balik tidak dianggap sebagai kapasitas pompa.
  2. Total Head dan Tekanan
    Total head dan tekanan juga menjadi pertimbangan memilih sanitary pump. Head merupakan energi mekanik yang dipakai ke media yang ditangani, yang mana berhubungan dengan berat media tersebut. Total head dinyatakan dalam satuan panjang atau jarak, misalnya meter, feet, dan lain-lain.
    Head tidak tergantung pada jenis media, jadi pompa sanitary  dapat menghasilkan head yang sama untuk cairan yang berbeda jenis. Namun berat jenis media yang berbeda akan menyebabkan perbedaan tekanan pada sanitary pump.
    Tekanan dinyataan dalam satuan tekanan, misalnya kg per cm2, bar, dan sebagainya. Total head dan tekanan sangat penting dan saling berhubungan satu sama lain. maka dari itu, ketika Anda akan membeli sanitary pump, pertimbangkanlah mengenai hal ini.
  3. Jenis Cairan/Fluida
    Jenis cairan diperlukan dalam memilih sanitary pump untuk industri farmasi karena setiap cairan memiliki berat jenis yang berbeda-beda, sehingga secara langsung berhubungan dengan kebutuhan daya dari penggerak. Jenis cairan juga menentukan material dari pompa yang sesuai dengan cairan, misalnya jika Anda akan memompakan cairan yang bersifat korosif, maka dibutuhkan material penyusun pompa yang anti korosif.
    Cairan yang dipompakan juga memiliki viskositas yang berbeda yang dapat mempengarhui kurva pompa. Semakin besar viskositas cairan (cairan yang kental), maka akan mengakibatkan 1) kapasitas pompa menurun, 2) total head pompa menurun, 3) effesiensi pompa menurun, dan 4) daya yang dibutuhkan naik.
  4. Penggerak pemula
    Pada dasarnya sanitary pump memiliki penggerak pemula untuk mengoperasikannya. Dalam pemilihan penggerak pemua dari pompa tersebut, maka Anda harus melihat keadaan setempat dan ketersediaan sumber energi, karena kedua hal tersebut sangat mempengaruhi.
    Misalnya jika industri farmasi Anda berada di tengah-tengah perkebunan yang luas, maka jangan memilih motor listrik sebagai penggerak pemulanya, karena Anda pasti kesulitan memperoleh energi listriknya.
    Jika keadaannya demikian, sebaiknya Anda memilih motor diesel sebagai penggerak pemulanya. Jadi, penggerak pemula juga harus dipertimbangkan dalam memilih sanitary pump untuk industri farmasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun