Proses memaafkan sebagai bentuk melawan ego di dalam diri. Emosi negatif yang terpendam dapat tersalurkan dan keluar dengan cara yang baik.Â
Memaafkan menjadi proses berkelanjutan untuk menyembuhkan diri dari emosi negatif menjadi positif. Dengan memperbaiki diri dari dalam, maka kualitas hidup akan jauh lebih baik lagi.Â
Pikiran lebih positif dan produktivitas akan naik. Hal yang pertama saat berkontemplasi adalah memohon maaf pada diri sendiri belum dapat melakukan yang terbaik. Doa terhadap diri sendiri agar lebih tenang, bahagia, damai, sejahtera dan penuh cinta kasih.Â
Memohon izin pada nurani saat ingin bertindak saat dalam kontrol maupun di luar kontrol kendali diri. Cara-cara ini dapat dilakukan secara berulang, memulai dari hal kecil agar terbiasa. Membiasakan yang kecil yang berdampak pada hasil luar biasa.
Gratitude dan Bersyukur
Mengawali hari dengan senyuman bukan sekedar quotes biasa. Dengan tersenyum, diri sendiri telah menstimulus niat baik, sikap positif, memanfaatkan apa yang dimiliki dan mensyukuri segala nikmat yang telah diberi. Tentunya hal ini akan mengurangi ketidakpuasan terhadap segala pencapaian.Â
Ajarkan pada diri untuk berterima kasih melalui tutur dan perangai yang sesuai. Konsistensi diperlukan agar menjadi kebiasaan yang terlatih dan motif serta moral yang baik untuk diri.Â
Bila berbuat baik dibalas dengan ketidakbaikan, tetaplah berbuat baik karena kebaikan akan Kembali pada diri sendiri. Bisa jadi kebaikan tak terduga yang selama ini diterima merupakan bentuk kebaikan yang telah ditebar tanpa memandang balasan apapun.
Self Compassion
Self healing ini dapat dilakukan untuk menumbuhkan empati terhadap diri sendiri dan orang lain. Terkadang memang afirmasi positif ini seakan tidak seimbang.Â
Berbuat baik terus menerus terhadap orang lain sampai lupa bahwa dirinya sendiri perlu ditolong. Berbuat baik untuk diri sendiri sampai lupa bahwa lingkungan eksternal membutuhkan bantuan.Â