Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Worklife Spirituallity Pengaruhi Machiavelli, Percaya?

22 Januari 2022   07:32 Diperbarui: 22 Januari 2022   07:47 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika komitmen seorang karyawan sudah terbentuk melalui dimensi konsep workplace spirituallity, maka kemungkinan untuk mengundurkan diri, keluar dari pekerjaan akan sangat minim.

Bentuk workplace spirituallity yang dapat diterapkan dalam lingkungan kerja

1. Strong sense of purpose 

Sebenarnya apa yang mau dicari ketika karyawan bekerja? Mencapai tujuan. Tujuan yang mana? Tujuan perusahaan dan karyawan. Keduanya harus saling bersinergi antara hak dan kewajibannya, reward and punishment. Tujuan perusahaan mengejawantah melalui visi dan misi. Sedangkan tujuan karyawan berkarya dan mencari penghidupan.

2. Trust and Respect 

Bagaimana nilai keselarasan akan tercipta jika tidak ada konsep mitra kepercayaan? Kondisi yang harmonis dan budaya kerja yang baik akan tercipta jika saling percaya, jujur dan terbuka. Karyawan salah, harus berani mengakui kesalahan dan jangan mencari pembenaran apalagi lempar kesalahan ke bagian lain.

Begitupun sebaliknya, fair jika seorang pimpinan salah, mengakui kesalahan dan sama-sama saling memperbaiki diri serta mencari solusi. Jika nilai keselarasan ini tercipta, karyawan dan organisasi akan memberikan umpan balik yang serasi dan dapat berjalan bersama.

3. Humanistic Work Practices

Komponen organisasi tersusun dari 6M yaitu Man, Money, Method, Machine, Material dan Market. Salah satu komponen yang paling dinamis dan kompleks adalah manusia. 

Secara psikologis, manusia membutuhkan pengakuan, penghargaan, perlindungan, self esteem dan dukungan manusiawi lainnya. Jangan abaikan unsur psikologis dan kemanusiaan jika spiritual dalam organisasi ingin berkembang dengan baik. 

Karyawan perlu mendapatkan perlindungan dalam bentuk jaminan sosial,  keamanan, jam kerja yang fleksibel, perlakuan baik, dihargai dan saling menghargai, percaya dan saling percaya. 

Jika selama ini organisasi memiliki pemimpin yang selalu bermain strategi/bermain catur untuk mendongkrak motivasi bagi karyawan, evaluasi lagi caranya. Terkadang niat yang tersirat itu tak nampak dan tidak mudah dimengerti. Jika perlu, evaluasi pula pemimpin tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun