Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teknologi Siluman OODA Loop Dalam Perang Teluk dan Perang Generasi Keempat (4GW)

1 Desember 2021   19:15 Diperbarui: 4 Desember 2021   09:13 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah serangan teroris 11 September 2001, Menteri Luar Negeri AS dan mantan ketua Kepala Staf Gabungan AS Colin Powell secara implisit menghormati Boyd dengan berbicara tentang respons yang melibatkan banyak dorongan dan masuk kedalam keputusan musuh. Melihat kembali kemenangan menakjubkan Operasi Pembebasan Irak (2003) melawan angkatan bersenjata Irak yang substansial, komandan pasukan koalisi, Jenderal Tommy Frank juga secara eksplisit merujuk pada gagasan Boyd untuk masuk kedalam siklus keputusan musuh.

Pemahaman kita tentang perang itu dibangun dan dimediasi oleh serangkaian gambar simbolis dan 'peristiwa media virtual -- simulakra yang tidak nyata, melainkan 'berdiri' untuk yang sebenarnya'. Dengan menegaskan bahwa Perang Teluk tidak terjadi, Braudillard mendorong kita untuk mempertanyakan apakah konsepsi modern tentang konflik militer dan peran sentral perang telah dimainkan dalam geopolitik di era modern memiliki kredibilitas dalam lingkungan keamanan ditandai dengan pencegahan, pengekangan budaya, transmisi media instan,dan musuh dengan perbedaan besar dalam kemampuan militer mereka.

OODA Loop banyak diadaptasi bukan hanya militer tetapi juga non-militer. Prinsip OODA cukup dinamis ditempatkan pada lingkup bisnis, olahraga, politik dan pemerintahan. Implementasi OODA dalam suatu organisasi/lingkup bisnis akan berhasil apabila didukung dengan strategi dan iklim/budaya. Mengapa demikian? Perputaran siklus OODA membutuhkan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi.Selain itu, perlu adanya sikap penerimaan yang tinggi terhadap visi dan misi yang futuristik. Bila terjadi sedikit saja kesenjangan antara organisasi dan individu, siklus OODA nihil tanpa hasil. OODA Loop menjadi salah satu soft and essential skill bagi diri kita. Lebih luas lagi, OODA dapat menciptakan potensi manusia yang sangat gesit dan responsif. 

Dalam pembelajaran secara generatif, mental seseorang dipengaruhi dan diubah oleh umpan balik. Setiap orang memiliki strategi dan cara dalam pengambilan keputusan. Keterlibatan non-aktor negara dalam perang generasi keempat (4GW) mengharuskan seorang sipil memiliki kemampuan OODA Loop. Dimana medan perang telah menjadi semakin tersebar, dan sekarang memasuki generasi keempat di mana tidak ada batasan yang pasti antara medan perang militer dan sipil dan ranah politik. Perang Generasi Keempat, menurut para ahli, adalah bentuk modern pemberontakan dimana "medan perang" adalah seluruh masyarakat musuh dan tujuannya adalah untuk meruntuhkan musuh secara internal, daripada menghancurkannya secara fisik. Sederhananya, dimasa pandemic seperti ini masyarakat begitu mudah diadu domba dengan hoax, hate speech dan sophistry yang dapat menyebabkan kehancuran dari dalam secara perlahan dibandingkan bentrokan secara fisik langsung. Itulah pentingnya OODA Loop didalam kehidupan ini, pola peperangan modern yang terselubung telah terjadi melalui media yang dipergunakan sehari-hari. Ancaman bisa datang baik secara personal, organisasi maupun negara. Perlindungan menggunakan teknologi siluman OODA Loop diharapkan dapat berjalan secara efektif dan mempelajari pola ancaman secara massif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun