Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sorry Mbak, Aku Sudah Merit

13 November 2011   10:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:43 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Antrian di bank pagi itu cukup panjang, walaupun enam kasir cantik nan ramah melayani para nasabah dengan cekatan namun tetap saja antrian seolah tidak berkurang. Lho kok ada yang aneh terasa hangat lembut di punggung menempel dengan hangat, lha perasaan saya tidak menggunakan koyo pedes kok begini. Perlahan menoleh ke belakang... oh rupanya mbak dengan postur ramping tinggi semampai kuning langsat, dengan berat hati kusilahkan maju mendahului... terima kasih mas... begitu suara yang kudengar keluar dari bibir sexy berbalut lipstik,

Agh... mbak ini sungguh menggoda, lelaki mana yang tahan digoda macam perempuan ini, agh sayangnya aku sudah merit, demikian kilatan2 pro kontra melintas di otak dalam sekejap.

**********

Sebagai manusia berjenis kelamin laki, tentu wajar dan alamiah jika tertarik, terangsang, terbuai, merinding dengan pemandangan, ajakan, rayuan, sentuhan dlsb yang entah sengaja atau tidak diperagakan kaum hawa tertentu dalam berbagai situasi tertentu.

Entah di bank entah di angkot bahkan di mana saja kejadian-kejadian berbagai pemicu godaan lalu tergoda atau tidak, sering dijumpai.

Rasanya, seseorang tidak kuasa menolak hadirnya godaan yang bisa diterima radar indera manusia yang bisa saja hadir dengan spontan tak terduga. Belum lagi dukungan teknologi canggih yang bisa menjadi sangat berperan memperlancar hubungan selanjutnya.

Lalu selanjutnya apakah respon dari si tergoda?

Hal ini akan sangat relatif bagi setiap orang. Bagi sebagian orang tentu akan dengan senang hati memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, jika boleh tanpa sisa...  dan mungkin bagi sebagian orang akan dengan terpaksa menghindar meredam gejolak yang sedang meronta atau bahkan mungkin bagi sebagian orang dengan bijaksana mengutarakan hal aneh yang sedang berlangsung.

Bagi seorang laki-laki yang sudah mengingat janji dengan seorang perempuan yang dicintainya yang ditentukan bukan karena vooting melainkan hak prerogatif bersangkutan, adakah godaan-godaan itu jauh lebih berharga ketimbang sumpah-janji setia menurut ajaran keyakinan masing-masing?

Adakah kenikmataan sesaat yang spontan itu lebih nikmat ketimbang kenikmatan hubungan indah antara suami-istri yang hangat harmonis?

Agh... apa pun itu, biarlah menjadi pilihan masing-masing orang yang sedang diuji, biarlah segala akibat-akibat yang akan terjadi selanjutnya ditanggungnya sendiri, menjadi lembar pembelajaran hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun