Mohon tunggu...
Pascalis PeWe
Pascalis PeWe Mohon Tunggu... Full Time Blogger - wirausaha sejak usia 37 th

Jangan takut memulai usaha, yang kamu takutkan justru ketika kamu terlambat memulainya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Strategi Bertahan dari Ketidakpastian, Siap Hadapi New Normal

28 Mei 2020   14:39 Diperbarui: 28 Mei 2020   14:33 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: koleksi pribadi

Semua orang, kelompok, masyarakat, sektor bahkan hewan di kebun binatang pun terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini. Hantamannya sama namun daya tahannya berbeda. Beberapa lihai dan bertahan namun banyak yang tumbang tanpa peringatan. Jatuh, dipecat, berhenti bahkan ditendang begitu saja.  Disadari atau tidak di era ini ribuan air mata bercucuran, kemarahan dipendam, kepanikan diumbar dan ketakutan menyelimuti perasaan setiap orang.

Bagaimana cara kita bertahan di tengah ketidakpastian ini? Saya bagi cara cerdas dan aman bertahan di tengah pandemi ini. Cara cerdas ala jomblo hanya untuk kamu saja. Semoga memberi inspirasi untuk bro dan sis.

                                                               ***

Air mata, kemarahan, kepanikan dan ketakutan apapun yang kamu dapatkan selesaikanlah dengan menerimanya. Selanjutnya adalah berfikir kedepan dengan segala kekuatan yang ada. Kamu kan punya modal uang pesangon, gaji terakhir atau hanya punya tabungan atau tak punya apa apa. Tidak pa pa, orang tercita yang setia menemani kamu itu juga kekuatanmu. Maaf ya mblo.....

Jangan Jadi follower

Saatnya mengatur keuanganmu. Kalkulasi dan hitung sampai kapan bisa bertahan. Klo hidup jomblo lebih gampang, klo hidup dengan keluarga pastikan bahwa istri/suami bahkan anakmu bisa dimaknai sebagai tambahan beban namun juga bisa sebagai modal yang tak bisa diremehkan. Pertimbangkan lagi pola konsumsimu sehari-hari. Bila kalkulasi modal dan tabungan sudah didapat pastikan bahwa hitungan waktu mundur dimulai. Mulai hari ini hidupmu sudah harus dikontrol, dibatesi dan diatur sangat ketat. Tekan segala keinginan yang sifatnya sekunder bahkan tersier. Apa itu kebutuhan sekunder dan tersier? Kebutuhan selain sandang, papan, pangan, dan kesehatan. Kebutuhan sekunder khusus dialokasikan untuk kepentingan pengembangan kehidupan ke depan alias memulai usaha baru.

Sebelum memulai usaha baru sebagai strategi cerdas bertahan maka pola konsumsi wajib dirubah mulai detik ini. Klo dulu setiap hari ke caf, hentikan sekarang juga cukup beli teh celup atau kopi seduh dan nikmati kebersamaan dengan keluarga di rumah saja. Klo setiap kali makan, dengan jajan di luar maka mulai kali ini kamu harus belajar masak atau minimal support istri untuk masak sendiri. Beli bahan makanan di pasar. Harga bahan makanan ini jatuhnya lebih murah sekaligus bisa bereksperimen kali saja kalian menemukan jenis masakan yang bisa dijual.

Kuncinya hidup hemat. Bila uang gajimu sebelumnya dua juta namun sekarang menjadi satu juta maka pergunakanlah secara bijak. Bijak juga dalam mengonsumsi. "Jangan jadi follower" itu artinya jangan gampang terpengaruh oleh keadaan. Sosial media memberikan banyak informasi untuk mengambil uang mu. Semua orang sekarang ini jualan, jangan sampe kamu justru yang terjebak dalam pola konsumtif. Jangan sekali-kali berfikir untuk menimbun bahan makanan atau barang yang kamu suka. Itu tidak efektif. Kamu bisa bonjos. Ingatkan penjual viral yang menimbun masker lalu menjualkanya dengan harga selangit namun akhirnya malah ndak laku karena konsumen beralih pada masker yang reusable. Keadaan sedang tidak pasti segalanya bisa berubah, so amati segala perubahannya.

Berhemat itu bukan berarti "tidak boleh beli apa-apa". Berfikirlah berkali-kali setiap kamu ingin membelanjakan uangmu. Belanja di luar kebutuhan primer berarti tidak saja untuk dikonsumsi dalam waktu dekat namun juga bisa menjadi inspirasi dalam waktu kedepan.

Segera Cari Peluang

Tak perlu nunggu terlalu lama mulailah sekarang. Apalagi nunggu sampe PSBB selesai? Kelamaan. Nunggu kapan boleh keluar rumah? Keburu diserobot orang. Jawabnya: mulailah sekarang!. Saat kamu sudah menjalankan strategi hemat konsumsi maka langkah berikutnya mencari peluang. Peluang ini dipilih yang aman, dan tidak melanggar hukum. Ingat, mencari peluang di tengah kesusahan orang lain itu juga tidak cerdas. Mulailah dari laman sosial mediamu. Lihat apa yang orang lakukan saat ini. Ketika orang-orang di rumah aja maka posisikan itu sebagai peluang. Saat orang-orang menyebar info yang memancing kepanikan --jangan diikuti- namun anggap itu peluang. Artinya sosial media itu berpengaruh terhadap apa yang dibagikan temannya sendiri di komunitasnya.

Nah, mulai hari ini rubah minsetmu terhadap sosmed. Sosmed yang awalnya sekedar menjalin pertemanan haha-hihi rubah menjadi pertemanan bertujuan. Sosmed itu punya kelebihan sebagai media jejaring lintas batas ruang dan waktu. Kapan saja, dimana saja jejaringmu di media ini bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuanmu. Peluang Usaha!

Jualan apa? Modal dari mana? Pasti kamu tanya seperti itu kan? Jawabanya jualan apapun bisa. Modalnya adalah jejaring mu dan apa yang kamu miliki untuk bisa dijual. Menjual barang bekas mu juga bisa meski itu tidak tahan lama. Strateginya begini.

Satu, Kembali hubungi beberapa teman, soudara, temannya soudara, siapapun itu yang sudah lebih dulu berwirausaha. Minta agar dirimu bisa menjadi reseller.

Dua, masuk di grup-grup profesi facebook sesuai dengan minat kamu. Klo kamu minat jualan makanan maka cari grup penjual kuliner. Klo kamu suka jahit masuk ke komunitas penjahit. Nah disini kamu pasti akan menemukan produsen-produsen yang sedang mencari pembeli. Jenis jenis barang yang laku dijual. Mereka adalah produsen langsung tanpa perantara. Bangun komunikasi dan ajak kerjasama untuk menjadi reseller. Strategi satu dan dua ini strategi menjadi pemasar produk orang.

foto: si wartawan #bapakmasak
foto: si wartawan #bapakmasak

Tiga, ada seorang teman diberhentikan dari pekerjaanya sebagai asisten teknisi bengkel motor. Ada seorang teman wartawan juga yang hanya dibayar 50% gaji dan bekerja di rumah. Nah teman teknisi ini menggunakan pesangon dan tabungannya untuk dibelikan kompresor dan peralatan bengkel. Dibuatlah modifikasi agar kompresor itu bisa ditaruh di motor lalu dirinya menyebarkan info online "siap menerima panggilan" servis motor, ganti oli di rumah saja.

Tak beda dengan si teknisi, si wartawan ini juga bantu masak sang istri di dapur. Salah satu masakannya berupa ayam panggang yang dia hias hanya u terlihat cantik di foto saja. Setelah difoto lalu dia bagi ke sosmednya tak lama setelahnya beberapa teman menghubungi untuk memesan. Walhasil lima orderan nyantol selang satu hari disebar. Bisa dipastikan hari-hari berikutnya si wartawan ini bergelut dengan bumbu, ayam dan asap dapur dari pagi hingga sore.

Empat, pernah tau mikrostock? Microstock itu sebuah bisnis online untuk mendapatkan extra income (pemasukan ekstra) dari perusahaan/agensi microstock. Perusahaan ini memajang produk berupa foto, illustrator dan video dari kontributor yang bisa diunduh konsumen secara berbayar. Nah microstock Site Companies akan memberikan Royalti Free dari foto, illustrator dan video yang diunduh. Tak melulu harus handal. Foto dari hp pun bisa terjual. Luarbiasanya ada buanyaaak microstock Site Companies yang bisa dijajaki. Kulik kulik foto lama kamu dan jual dari rumah saja.

Lima, kunci utama dari segala kunci yaitu jangan diam, jangan pilih pilih dan lakukan semuanya. Ini seperti menyebar umpan di kolam. Umpan yang disambar ikan adalah peluangmu untu lebih diseriusi lagi.

Nah sudah kebayang apa yang dilakukan pertama kali. Lakukan lalu evaluasi, lakukan yang lain lalu kembangkan. Teruuuuusss.....menerus, maka kamu akan panen dari usahamu di new normal nanti.

Selamat mencoba!!!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun