Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Di Bawah Kanopi Kenangan

2 Oktober 2025   18:24 Diperbarui: 2 Oktober 2025   18:24 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Kanopi di depan Cor Jesu dan di sepanjang Jakgung Suprapto. Foto : Parlin Pakpahan.

Dia kemudian berkata, "Dari Kolese Cor Jesu ini dipastikan orangnya jadi semua - termasuk anak-anak Bapak." Aku tertawa kecil dan terdiam sebentar, menyadari sekolah itu menelurkan generasi yang kemudian menyebar ke berbagai kota, termasuk anak-anakku yang kini banyak tinggal di Jakarta.

Kuteguk kopi tubruk padang itu hingga habis. Kubayar dan melangkah kembali ke arah BTPN, lewat bagian depan Cor Jesu yang menghadap jalan. Kanopi pepohonan di sepanjang Jakgung Suprapto tetap tegak - menyaring cahaya, melindungi bangunan dan kenangan yang menyelinap di antara dedaunan.

Sejarah Cor Jesu dan Jalan Jaksa Agung Suprapto

Cor Jesu di Malang adalah lembaga pendidikan Katolik yang dikelola oleh ordo suster Ursulin. Karya Ursulin di Malang bermula ketika tiga suster - Sr. Xavier Smets, Sr. Aldegonde Flekcen, Sr. Martha Bierings - tiba di Malang pada 6 Pebruari 1900.

Warkop Fajar Baru di sebelah bengkel Pak Arie. Foto : Parlin Pakpahan.
Warkop Fajar Baru di sebelah bengkel Pak Arie. Foto : Parlin Pakpahan.

Menempati biara di Jalan Celaket (nama lama untuk kawasan yang kini bagian dari Jaksa Agung Suprapto) dan pada 1 Maret 1900 membuka taman kanak-kanak. Kemudian, pada 1 Mei 1900, mereka mendirikan SD dan asrama.

Sekolah kemudian berkembang : pendidikan guru Santo Agustinus didirikan pada 21 Juli 1903.

Setelah masa kemerdekaan, sekolah SMAKS/ SMA Cor Jesu pernah dibumihanguskan saat Agresi Militer Belanda I (1947) dan kemudian dibangun kembali tahun 1951. Saat dibangun ulang, pemerintah memberikan bantuan Rp 256.000.

Pendirian SMAKS Cor Jesu secara formal tercatat 15 Juli 1951. Gedung sekolah tersebut memiliki gaya arsitektur kolonial dan menjadi salah satu bangunan dengan status sebagai cagar budaya di Malang.

Jalan Jaksa Agung Suprapto / Tjelaket / Celaket

Pohon Kanopi di depan Cor Jesu dan di sepanjang Jakgung Suprapto. Foto : Parlin Pakpahan.
Pohon Kanopi di depan Cor Jesu dan di sepanjang Jakgung Suprapto. Foto : Parlin Pakpahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun