Solusi Dua Negara Israel-Arab Palestina : Mimpi Kosong yang Tenggelam di Cakrawala
Konferensi internasional di markas besar PBB pada 29 Juli 2025 menghasilkan Deklarasi New York, sebuah dokumen tujuh halaman yang kembali menggaungkan solusi dua negara bagi konflik Israel-Arab Palestina. Disponsori oleh Perancis dan Arab Saudi, serta didukung oleh Uni Eropa, Inggeris, Kanada, dan Liga Arab, konferensi ini membentuk delapan kelompok kerja untuk mendorong pengakuan terhadap negara Arab-Palestina, pelucutan senjata Hamas, dan pembentukan pemerintahan transisi yang diawasi PBB.
Tapi seperti banyak upaya sebelumnya, inisiatif ini langsung dihadapkan pada tembok besar : penolakan total dari Israel dan Amerika Serikat.
Antara Harapan dan Realitas
Solusi dua negara secara moral mungkin terdengar menjanjikan. Namun secara politik, ia sudah lama kehilangan pijakan. Tidak hanya karena Israel dan AS memboikot konferensi tersebut, tetapi juga karena struktur sosial, ideologi, dan sejarah konflik telah berubah secara fundamental.
Israel melihat Gaza - yang dikendalikan Hamas - sebagai ancaman eksistensial. Serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 warga sipil Israel dan menyandera 250 orang menjadi bukti pahit bahwa solusi damai tidak cukup hanya dengan kesepakatan di atas kertas.
Penolakan Israel : Refleksi Suara Rakyat
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bukan satu-satunya yang menolak solusi dua negara. Mayoritas rakyat Israel, terutama pasca perang Gaza terbaru dan konflik terbuka dengan Iran, telah kehilangan kepercayaan pada diplomasi multilateral. Mereka tidak ingin melihat entitas baru yang bisa menjadi basis peluncuran roket hanya beberapa kilometer dari Tel Aviv atau Yerusalem.
Israel tidak lagi sekadar bertahan. Ia kini tampil sebagai kekuatan regional yang percaya diri, didukung penuh oleh Presiden Donald Trump dan blok konservatif Amerika Serikat. Dalam pertemuan terbarunya, Trump menegaskan tidak akan mendukung deklarasi dua negara yang dibahas di PBB, dan justru mendukung penuh semua langkah Israel untuk menumpas Hamas.
Dunia Arab : Retorika Baru, Tujuan Lama