Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Solusi Dua Negara Israel-Arab Palestina : Mimpi Kosong yang Tenggelam di Cakrawala

30 Juli 2025   17:02 Diperbarui: 30 Juli 2025   17:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidang Solusi Dua Negara di PBB. (Sumber : AP Photo, Ricard Drew via euronews.com).

Solusi Dua Negara Israel-Arab Palestina : Mimpi Kosong yang Tenggelam di Cakrawala

Konferensi internasional di markas besar PBB pada 29 Juli 2025 menghasilkan Deklarasi New York, sebuah dokumen tujuh halaman yang kembali menggaungkan solusi dua negara bagi konflik Israel-Arab Palestina. Disponsori oleh Perancis dan Arab Saudi, serta didukung oleh Uni Eropa, Inggeris, Kanada, dan Liga Arab, konferensi ini membentuk delapan kelompok kerja untuk mendorong pengakuan terhadap negara Arab-Palestina, pelucutan senjata Hamas, dan pembentukan pemerintahan transisi yang diawasi PBB.

Tapi seperti banyak upaya sebelumnya, inisiatif ini langsung dihadapkan pada tembok besar : penolakan total dari Israel dan Amerika Serikat.

Antara Harapan dan Realitas

Solusi dua negara secara moral mungkin terdengar menjanjikan. Namun secara politik, ia sudah lama kehilangan pijakan. Tidak hanya karena Israel dan AS memboikot konferensi tersebut, tetapi juga karena struktur sosial, ideologi, dan sejarah konflik telah berubah secara fundamental.

Israel melihat Gaza - yang dikendalikan Hamas - sebagai ancaman eksistensial. Serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 warga sipil Israel dan menyandera 250 orang menjadi bukti pahit bahwa solusi damai tidak cukup hanya dengan kesepakatan di atas kertas.

Penolakan Israel : Refleksi Suara Rakyat

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bukan satu-satunya yang menolak solusi dua negara. Mayoritas rakyat Israel, terutama pasca perang Gaza terbaru dan konflik terbuka dengan Iran, telah kehilangan kepercayaan pada diplomasi multilateral. Mereka tidak ingin melihat entitas baru yang bisa menjadi basis peluncuran roket hanya beberapa kilometer dari Tel Aviv atau Yerusalem.

Israel tidak lagi sekadar bertahan. Ia kini tampil sebagai kekuatan regional yang percaya diri, didukung penuh oleh Presiden Donald Trump dan blok konservatif Amerika Serikat. Dalam pertemuan terbarunya, Trump menegaskan tidak akan mendukung deklarasi dua negara yang dibahas di PBB, dan justru mendukung penuh semua langkah Israel untuk menumpas Hamas.

Dunia Arab : Retorika Baru, Tujuan Lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun