Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sukabumi Menuju Metropolitan : Antara Peluang dan Identitas

2 Mei 2025   19:41 Diperbarui: 2 Mei 2025   19:41 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setasiun kereta api kota Sukabumi telah dicagarkan. Foto : Parlin Pakpahan.

SUKABUMI MENUJU METROPOLITAN : ANTARA PELUANG DAN IDENTITAS

Kota Sukabumi, yang secara geografis merupakan enclave dari Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah sekitar 48,33 km, kini tengah menghadapi fase krusial dalam sejarah perkembangannya. Di tengah desakan urbanisasi, pertumbuhan penduduk, dan dinamika tata kelola wilayah, pemerintah Kota Sukabumi memulai penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 yang membuka kemungkinan perluasan wilayah serta pemindahan pusat pemerintahan ke Kecamatan Cibeureum.

Perkembangan ini tentu tidak dapat dipisahkan dari realitas demografis dan sosial kota ini. Dari data tahun 2013, jumlah penduduk mencapai 311.822 jiwa. Kini, menurut berbagai proyeksi berbasis tren pertumbuhan alami dan migrasi, jumlah tersebut mendekati 350.000 jiwa. Ketimpangan pertumbuhan antara pusat kota dan wilayah pinggiran seperti Cikundul, Sukaraja, dan Cibeureum mencerminkan persoalan klasik urbanisasi: lahirnya kawasan-kawasan padat penduduk, bahkan cenderung menjadi slum area, yang memerlukan perhatian serius dalam tata ruang dan pelayanan publik.

Setasiun kereta api kota Sukabumi telah dicagarkan. Foto : Parlin Pakpahan.
Setasiun kereta api kota Sukabumi telah dicagarkan. Foto : Parlin Pakpahan.

Rencana Perluasan Wilayah

Dengan kapasitas yang terbatas, Kota Sukabumi mulai mempertimbangkan perluasan wilayah. Salah satu gagasan yang berkembang adalah menjadikan kota ini serupa dengan Kota Malang yang luasnya 111 km. Pendekatan ini dinilai lebih realistis dibandingkan dengan pemekaran kabupaten yang memerlukan proses politik dan administratif yang rumit serta biaya tinggi.

Wacana memasukkan aset-aset kabupaten yang secara geografis berada dalam atau di sekitar wilayah kota menjadi bagian Kota Sukabumi merupakan strategi efisiensi. Hal ini berpotensi memperkuat kapasitas layanan publik, ruang pertumbuhan ekonomi, serta distribusi infrastruktur yang lebih proporsional. Namun, langkah ini tentu membutuhkan koordinasi intensif antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi serta persetujuan dari pemerintah pusat.

Setasiun kereta api kota Sukabumi ketika masih dijepit Pasar Tradisional Pelita.  Foto : Parlin Pakpahan.
Setasiun kereta api kota Sukabumi ketika masih dijepit Pasar Tradisional Pelita.  Foto : Parlin Pakpahan.

Proyeksi Pemindahan Pusat Pemerintahan

Salah satu komponen penting dari perluasan ini adalah proyeksi pemindahan pusat pemerintahan ke Cibeureum. Wilayah ini sudah sejak lama dikenali memiliki potensi pengembangan urban, didukung oleh keberadaan kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) dan infrastruktur dasar yang cukup memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun