SUKABUMI MENUJU METROPOLITAN : ANTARA PELUANG DAN IDENTITAS
Kota Sukabumi, yang secara geografis merupakan enclave dari Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah sekitar 48,33 km, kini tengah menghadapi fase krusial dalam sejarah perkembangannya. Di tengah desakan urbanisasi, pertumbuhan penduduk, dan dinamika tata kelola wilayah, pemerintah Kota Sukabumi memulai penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 yang membuka kemungkinan perluasan wilayah serta pemindahan pusat pemerintahan ke Kecamatan Cibeureum.
Perkembangan ini tentu tidak dapat dipisahkan dari realitas demografis dan sosial kota ini. Dari data tahun 2013, jumlah penduduk mencapai 311.822 jiwa. Kini, menurut berbagai proyeksi berbasis tren pertumbuhan alami dan migrasi, jumlah tersebut mendekati 350.000 jiwa. Ketimpangan pertumbuhan antara pusat kota dan wilayah pinggiran seperti Cikundul, Sukaraja, dan Cibeureum mencerminkan persoalan klasik urbanisasi: lahirnya kawasan-kawasan padat penduduk, bahkan cenderung menjadi slum area, yang memerlukan perhatian serius dalam tata ruang dan pelayanan publik.
Rencana Perluasan Wilayah
Dengan kapasitas yang terbatas, Kota Sukabumi mulai mempertimbangkan perluasan wilayah. Salah satu gagasan yang berkembang adalah menjadikan kota ini serupa dengan Kota Malang yang luasnya 111 km. Pendekatan ini dinilai lebih realistis dibandingkan dengan pemekaran kabupaten yang memerlukan proses politik dan administratif yang rumit serta biaya tinggi.
Wacana memasukkan aset-aset kabupaten yang secara geografis berada dalam atau di sekitar wilayah kota menjadi bagian Kota Sukabumi merupakan strategi efisiensi. Hal ini berpotensi memperkuat kapasitas layanan publik, ruang pertumbuhan ekonomi, serta distribusi infrastruktur yang lebih proporsional. Namun, langkah ini tentu membutuhkan koordinasi intensif antara Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi serta persetujuan dari pemerintah pusat.
Proyeksi Pemindahan Pusat Pemerintahan
Salah satu komponen penting dari perluasan ini adalah proyeksi pemindahan pusat pemerintahan ke Cibeureum. Wilayah ini sudah sejak lama dikenali memiliki potensi pengembangan urban, didukung oleh keberadaan kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) dan infrastruktur dasar yang cukup memadai.