Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Meluruskan Akar dan Identitas Kopi Arabika dari Tanah Batak : Sigararutang dan Tantangan Branding Kopi Nusantara

23 April 2025   18:59 Diperbarui: 23 April 2025   18:59 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi Sigararutang kopi asli Tanah Batak. (Sumber : tobaria.com).

Meluruskan Akar dan Identitas Kopi Arabika dari Tanah Batak : Sigararutang dan Tantangan Branding Kopi Nusantara

Indonesia dikenal luas sebagai negeri penghasil kopi berkualitas tinggi, dengan keberagaman rasa dan aroma yang merepresentasikan kekayaan hayati tiap daerahnya. Di antara berbagai varian kopi nusantara yang mendunia, nama Kopi Arabika Gayo dari Aceh sering kali mencuat dalam diskursus kopi spesialti internasional. Namun, terdapat narasi yang perlu diluruskan, terutama terkait dengan akar historis dan habitat geografis dari kopi arabika unggulan yang selama ini disebut sebagai Gayo, padahal sebagian besar akar dan habitat genetiknya justru berasal dari wilayah Batak, Sumatera Utara, khususnya kawasan Lingkar Danau Toba.

Kopi Arabika dan Bukit Barisan : Satu Habitat, Banyak Cerita

Dataran tinggi Gayo secara administratif berada di Aceh Tengah, namun secara ekologis dan geografis merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan yang membentang hingga ke Lingkar Danau Toba. Habitat agroklimat Gayo dan kawasan Batak seperti Dairi, Karo, hingga ke Tapanuli Utara pada dasarnya memiliki kesamaan: berada di ketinggian antara 1.200 hingga 1.600 mdpl, curah hujan stabil, serta suhu sejuk yang sangat ideal untuk kopi arabika.

Dalam konteks ini, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa Gayo dan Batak Arabika tumbuh dalam satu zona ekosistem yang sama. Oleh karena itu, diferensiasi merek dan nama semata-mata berdasar wilayah administratif menjadi bias bila tidak mempertimbangkan asal-muasal varietas kopi yang digunakan.

Sigararutang : Kopi Arabika Asli Tanah Batak

Salah satu varietas unggulan kopi arabika dari tanah Batak adalah Sigararutang. Varietas ini sudah lama dibudidayakan di kawasan Pangaribuan, Parsoburan, Sipahutar, Sipoholon, hingga Siborong-borong. Kopi ini dikenal dengan rasa yang kompleks namun seimbang, memiliki keasaman cerah, aroma floral, dan aftertaste yang bersih.

Keunikan rasa dari Sigararutang tidak lepas dari kondisi tanah vulkanik dan keanekaragaman flora lokal seperti andaliman, bunga-bunga hutan, dan tanaman herbal endemik. Penyerbukan silang antara tanaman kopi dan flora sekitarnya melalui aktivitas serangga seperti lebah dan kupu-kupu turut memperkaya karakteristik rasa kopi.

Namun ironisnya, dalam pasar global, kopi dari daerah-daerah ini kerap kali tidak disebut sebagai kopi Batak atau Sigararutang, melainkan dikomodifikasi menjadi nama merek lain seperti Gayo, terutama oleh perusahaan-perusahaan yang membangun narasi marketing berdasarkan kebutuhan pasar, bukan kebenaran historis.

Gayo dan Strategi Branding Kopi Spesialti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun