Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Israel Ujicoba Deportasi 100 Warga Gaza ke Indonesia

1 April 2025   23:25 Diperbarui: 1 April 2025   23:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Arab-Palestina yg semakin kehilangan pijakan di Gaza dan Judea dan Samaria. (Sumber : amnesty.org).

Israel Ujicoba Deportasi 100 Warga Gaza keIndonesia

Israel Uji Coba Deportasi 100 Warga Gaza ke Indonesia dan berharap mereka tak kembali ke tanah Israel yang sering diplesetkan sebagai tanah Arab-Palestina. Ketika diminta konfirmasi, Deplu RI membantah hal itu.

Terlepas dari bantahan Indonesia. Tentu Israel nggak salah pilih, karena mayoritas  warga Indonesia memang pro luarbiasa ntah itu terhadap warga Arab-Palestina ataupun terhadap Hamas. Mereka hanya melihat sepihak karena Hamas adalah seiman dengan mereka, maka mereka pasti benar dst. Mereka tidak mau tahu bahwa di internal Israel ada beragam bangsa yang hidup berdampingan secara damai. Mereka tidak mau tahu bahwa ada Arab Muslim, ada Druze, ada orang Badui di IDF.

Kalaupun 2 negara yang semula dipilih Trump menolaknya yi Jordan dan Mesir. Ini pun tak masalah, karena masih banyak tempat lain di dunia ini yang mau menampung orang Arab-Palestina itu seperti Ethiopia land, Nigeria, bahkan Afsel yang kini cenderung rasis berkulit hitam yang pasti bersedia menerima Arab-Palestina yang dibelanya mati-matian selama ini.

Bagaimana pun ini sudah putusan politik AS dan Israel dengan melihat segala aspek. Kalau Hamas dibiarkan tetap eksis, teror akan tetap di depan hidung Israel, atau kalau warga Arab-Palestina tetap di Gaza dan Judea dan Samaria, unsur teror disitu pasti akan tetap ada. Karena mulai dari kanak-kanak orang Arab-Palestina ini sudah didoktrin secara keji untuk menjadi pembom bunuh diri dan mengucapkan kata kebencian tiada tara dalam lagu rasis mereka yaitu "From The River To The Sea", bahwa orang Israel harus dihapuskan dari muka bumi ini. Kebencian tiada tara ini ibarat lingkaran setan yang berputar tak habis-habisnya. Maka itulah dasar yang logis Arab-Palestina seluruhnya harus dikeluarkan dulu  dari Gaza dan Judea dan Samaria.

Bisa saja pembenci AS dan Israel mengatakan pemindahan total warga Arab-Palestina dari Gaza, Tepi Barat (Judea dan Samaria), memiliki implikasi hukum dan moral yang sangat besar.

Terkait "lingkaran setan kebencian," jika dilihat faktor kausalitasnya, teror tiada henti dari Hamas adalah salah satu pemicu utama eskalasi konflik.

Pendeportasian orang Arab-Palestina + Hamas dari Gaza dan Judea dan Samaria, Itu bukanlah pengusiran masssal, tapi mengeluarkan warga Arab-Palestina dari tanah Israel.

Trump yang menjadi sekutu utama Israel sekarang melihat semua yang berbasis aturan, atau yang berbasis klaim bisa diputarbalik seenaknya, maka sekarang ia mencoba menghantam Afsel yang sok-sok jagoan HAM tapi nyatanya di Afsel mereka jadi rasis berkulit hitam sekarang. PBB berbasis aturan ternyata UNRWA adalah divisi pemborosan PBB untuk urusan teror. Perancis dan Jerman yang sok-sok HAM ternyata mereka adalah pembantai orang Jahudi di masa lalu dst. Maka sah-sah saja kalau basis HAM itu sekarang tidak boleh lagi sepihak. Tapi dilihat dulu sosok Israel yang sebenarnya dan sosok Arab-Palestina yang sebenarnya. Itu sudah dikaji abcnya oleh para akhli. Tapi yang terjadi kemudian adalah pemutarbalikan fakta. Pada masa perang salib I dan II Orang Israel masih disana. Pada masa Ottoman, orang Israel juga masih disana. Pada masa PD I Orang Israel masih disana, dan pada Deklarasi Balfour orang Israel yang dulu  eksodus ke Eropa mulai berpulangan. Pada 1948 orang Arab sudah jadi teroris untuk mengenyahkan Israel, karena mereka menolak norma baru dari PBB yaitu dua negara. Mereka hanya mau Israel dilenyapkan dari muka bumi.

Orang Yahudi selalu memiliki hubungan historis dengan tanah Israel, baik di era Perang Salib, Kekaisaran Ottoman, maupun sebelum Deklarasi Balfour. Namun, fakta lainnya adalah orang Arab-Palestina juga telah menghuni wilayah tersebut sejak 1948, ketika terjadi migrasi besar-besaran orang Yahudi ke kampung halamannya yi tanah Israel di era Mandat Inggeris dan perang 1948 yang menyebabkan eksodus besar-besaran warga Arab-Palestina yang anehnya hingga sekarang masih berstatus pengungsi dan diurusi UNWRA dengan cara yang bukan cara PBB yang berbasis aturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun