Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Faktor Penentu Kualitas Kopi, dari Biji Kopi, Keakhlian Roasting, hingga Peralatan Modern

11 Maret 2025   21:06 Diperbarui: 12 Maret 2025   07:06 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi proses roasting biji kopi. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ARTEM VARNITSIN via kompas.com)

Terlalu sering kita lihat penulis kuliner yang mengkhusus pada Kopi bercerita tentang berbagai racikan kopi entah itu Kopi lokal maupun Kopi Mancanegara.

Menarik memang, misalnya racikan kopi Aceh yang biasanya diracik melalui saringan besar, biasanya dari kain, diangkat tinggi-tinggi, lalu dituangkan dalam gelas kopi. 

Cara orang Timor menyeduh kopi dengan mencampurkan bubuk kopi kedalam air teko dan kemudian merebusnya di atas kompor hingga mendidih, lalu dituang kedalam gelas.

Dari luar negeri misalnya racikan kopi seperti Kopi Turki yang disajikan di teko khusus yang disebut Cezve, ketika bubuk kopi sudah dicampur dengan air, lalu Cezve pun dipanaskan di atas kompor dengan api sedang. 

Cara lain adalah memutar-mutar Cezve di atas pasir panas. Contoh lain Kopi Levantine yang meliputi Israel, Lebanon, Suriah dan Yordania. Kopi ini punya ciri khas rasa pekat. Biasanya ditambahkan kapulaga dan disajikan tanpa pemanis. 

Kopi ini sering dibuat tanpa lapisan busa dan populer di Turki. Contoh berikut Kopi Arab. Kopi Arab punya nama lain qahwa atau gahwa. Jenis kopi ini populer di Arab Saudi, Yaman, Irak, dan UEA. 

Qahwa biasanya ditambahkan aneka rempah, seperti kapulaga, kunyit, cengkeh, dan terkadang bahkan kayu manis. Alhasil rasanya lembut dan istimewa.

Tidak seperti kopi hitam pekat yang berasal dari Turki, kopi Arab memiliki warna hijau kecokelatan yang khas. Ini karena penggunaan biji kopi hijau yang dipanggang sangat ringan.

Cita rasa yang diceritakan para penulis kuliner tersebut di atas memang nggak salah. Tapi seiring dengan kemajuan zaman, yang mana pengetahuan tentang perkopian pun semakin canggih, demikian juga peralatan penyeduh kopi juga sudah sangat lengkap, dan kita tinggal pilih mau yang mana.

Tak lupa para Barista yang terlatih pun sudah mahir menggunakan peralatan modern. Maka hanya ada dua hal yang sangat penting saya kira, yaitu bagaimana mengkombinasikan pengetahuan tentang Coffee Bean atau Biji Kopi, jenis apa, dibudidayakan di mana dan ketinggian berapa, lalu pengetahuan bahkan keakhlian tentang meroasting kopi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun