Keputusan Perancis dan Inggeris untuk kembali mempersenjatai Ukraina tanpa dukungan penuh dari AS bisa berisiko besar. Rusia telah berulang kali memperingatkan campur tangan Barat dalam konflik ini akan membawa konsekuensi serius. Jika UE nekat melawan Rusia tanpa AS, maka Eropa berada dalam posisi rentan, karena kekuatan militer kolektif mereka masih bergantung pada dukungan logistik dan teknologi AS.
Potensi eskalasi serangan langsung ke wilayah Eropa
Jika Rusia merasa semakin terancam oleh keterlibatan langsung UE dalam konflik, skenario serangan terhadap simbol-simbol utama seperti Menara Eiffel atau Big Ben bukanlah hal yang mustahil. Ini bisa menjadi langkah simbolik atau bahkan serangan lebih luas terhadap infrastruktur militer dan strategis Eropa. Namun, Rusia mungkin lebih memilih strategi hibrida - cyber warfare, sabotase ekonomi, atau operasi militer terbatas - sebelum melakukan serangan konvensional langsung ke jantung Eropa.
Dampak terhadap NATO dan Ukraina
Dengan AS yang tampaknya lebih fokus pada negosiasi damai dan UE yang berusaha menggantikan peran AS dalam mendukung Ukraina, NATO bisa mengalami perpecahan serius. Negara-negara Eropa Timur yang lebih dekat dengan ancaman Rusia mungkin merasa perlu memperkuat pertahanan mereka sendiri, sementara negara-negara besar seperti Jerman dan Perancis harus menanggung beban besar tanpa jaminan dari AS. Sementara itu, Ukraina semakin berada dalam posisi sulit karena tidak lagi bisa sepenuhnya mengandalkan AS, dan Rusia bisa mengambil keuntungan dari situasi ini.
Situasi ini mengarah pada semakin terisolasinya Eropa dalam konflik Ukraina, sementara Rusia kemungkinan besar akan meningkatkan tekanan, baik terhadap Ukraina maupun negara-negara UE yang terlalu agresif. Jika AS benar-benar menarik diri dari NATO atau setidaknya mengurangi perannya, UE akan menghadapi ujian besar dalam mempertahankan posisinya di tengah ancaman Rusia.
Apakah dalam moment seperti terurai di atas, Rusia dan AS keukeuh akan melakukan negosiasi gencatan senjata dan damai untuk Ukraina. Atau jangan-jangan Zelensky disingkirkan terlebih dahulu sebelum perundingan damai dimulai lagi dengan membuat gencatan senjata sementara sambil tunggu pemilihan pemimpin baru di Ukraina atau bagaimana?
Bisa jadi, ada kemungkinan besar negosiasi gencatan senjata dan perdamaian untuk Ukraina akan lebih mudah terjadi jika Zelensky tidak lagi berkuasa.
Rusia dan AS tetap keukeuh dengan negosiasi gencatan senjata
Dengan semakin populernya pendekatan America First di tangan Trump terhadap international affairs, dia kemungkinan akan memprioritaskan negosiasi langsung dengan Rusia dan menekan Ukraina untuk menerima persyaratan yang lebih realistis. Trump dan JD Vance sudah menunjukkan mereka ingin menghindari perang berkepanjangan dan lebih memilih penyelesaian diplomatik.
Namun, Zelensky tampaknya masih menolak gagasan gencatan senjata tanpa kepastian keamanan jangka panjang bagi Ukraina, terutama tanpa keterlibatan penuh UE. Ini membuatnya menjadi penghalang utama dalam proses negosiasi. Jika dia tetap bersikeras, maka Rusia dan AS boleh jadi akan mencari cara lain untuk melanjutkan upaya perdamaian tanpa melibatkannya secara langsung.