Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

UE tanpa AS Terjepit dalam Krisis Ukraina

6 Maret 2025   17:45 Diperbarui: 6 Maret 2025   17:45 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UE tanpa AS Terjepit dalam Krisis Ukraina

Ada kesan kuat sejak PM Inggeris Keir Starmer dan Presiden Perancis Emmanuel Macron berkunjung ke AS dan menemui Presiden Trump, menyusul Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga melakukan hal serupa. Sayang Zelensky yang tak tahu atau lupa tatakrama internasional sempat adu mulut dengan Trump karena masalah gencatan senjata dan perdamaian yang dimediasi Trump tanpa melibatkan UE dan Zelensky. Intinya ketika itu tak ada gencatan senjata dan damai dalam agenda Zelensky. Ia merangsek secara kurang ajar di depan pers AS dan dunia bahwa AS-lah yang harus menjamin keamanan Ukraina dengan kembali mengirim persenjataan canggihnya ke Ukraina. Putin si agresor dan si pembunuh itu tak dapat dipercaya, katanya.

Trump dan JD Vance naik pitam beberapa saat setelah itu dan gedung putih pun mengusir Zelensky seraya mengatakan kembalilah apabila anda siap dengan perdamaian. Dalam jeda yang cukup panjang pasca Zelensky diusir dari gedung putih, UE yang merasa diabaikan AS langsung bereaksi dengan mengadakan pertemuan di London.

Kita lihat sekarang Starmer dan Macron bermain api dengan mempersenjatai kembali Ukraina. Sementara dunia tahu persis tanpa AS, UE tak ada apa-apanya dalam menghadapi Rusia. Yang dikhawatirkan sekarang katakanlah menara Eiffel diroket Russia dan Big Ben London juga diroket sebagai pesan agar kedua negara itu jangan main-main dengan Rusia.

Bagaimana membaca situasi sekarang terkait gambaran di atas, apakah rapat konsolidasi UE akan semakin menjauhkan AS dari Nato dan memperumit masalah Ukraina sekarang atau masih wait and see bagaimana sikap Trump berikutnya.

Situasi tsb jelas menunjukkan eskalasi ketegangan antara kekuatan-kekuatan utama dunia dalam konflik Ukraina, dengan AS, Uni Eropa (UE), dan Rusia yang memainkan peran kunci.

Hubungan AS dengan UE semakin renggang

Diusirnya Zelensky dari Gedung Putih karena pendekatannya yang dianggap terlalu menuntut tanpa ada agenda perdamaian, maka ini mengindikasikan AS di bawah kepemimpinan Trump lebih condong pada strategi negosiasi langsung dengan Rusia ketimbang terus-menerus mendukung Ukraina tanpa batas.

Reaksi UE yang mengadakan pertemuan di London untuk memperkuat dukungan militer terhadap Ukraina justru dapat semakin menjauhkan AS dari NATO, terutama jika Trump kembali dengan sikap skeptisnya terhadap aliansi tersebut.

Macron dan Starmer 'Bermain Api' dengan Rusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun