Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jadikan Durian Musang King sebagai Faktor Pendongkrak Kepariwisataan Danau Toba

1 April 2023   16:55 Diperbarui: 1 April 2023   16:59 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun Durian Musang King Pekebun Sahat Sibarani di Garoga, Taput. Foto : Delima Silalahi, facebook.com

Jadikan Durian Musang King Sebagai Faktor Pendongkrak Kepariwisataan Danau Toba

Kalau kita berwisata ke lingkar Toba. Jarak antar stop over dari daerah pendukung seperti Parapat, Balige hingga Tarutung. Jaraknya tak terlalu jauh, yi pada kisaran 30-50 Km. Hanya memang unik karena di ketinggian Bukit Barisan, jalanan itu berkelak-kelok turun-naik melewati perbukitan dan pepohonan Tusam atau Pinus di sekitarnya. Maka kita harus mahir berkendera disana. Yang menggembirakan jalanan di daerah pendukung itu sudah mulai bagus sekarang, apalagi di nucleus Toba.

Tarutung adalah ibukota Taput atau Tapanuli utara, sedangkan Kabupaten Toba yang beribukota di Balige dan Kabupaten Samosir yang beribukota di Pangururan tak sampai 100 Km dari Tarutung. Balige dan Samosir adalah nucleus destinasi wisata super prioritas Danau Toba. Sementara Taput adalah daerah penyangga, sebagaimana Humbang Hasundutan, Simalungun, Tapsel, Tapteng, Karo dan Dairi.

Untuk Taput kabar terbaik sekarang untuk kepariwisataan Toba adalah Kecamatan Garoga. Daerah yang jarang terdengar namanya ini adalah salah satu kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada di Taput, yi Pangaribuan, Parmonangan, Adian Koting, Sipoholon, Tarutung, Siatasbarita, Pahae Julu, Pahe Jae, Purba Tua, Simangumban, Sipahutar, Siborong-borong, Pagaran dan Muara (wilayah Taput terdekat ke Danau Toba). Daerah kecamatan seluas 567,58 Km2 dari 3.794 Km2 Taput ini adalah yang terluas di Taput. Garoga menjadi menarik sekarang, karena budidaya Durian kesohor Musang King sangat berhasil disana.

Dari Tarutung ke Garoga, kita harus melewati dulu Sipahutar dan Pangaribuan. Jarak tempuhnya kl 33 Km, dan dari Pangaribuan, barulah kita langsung melaju ke Garoga yang berjarak kl 31 Km. Total Tarutung-Garoga melalui kedua kecamatan itu kl 64 Km.

Wilayah Kecamatan di ujung Kabupaten Tapanuli utara ini berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli selatan.

Di masa lalu melakukan perjalanan ke Garoga, lumayan melelahkan. Jalanannya jelek, penerangan listriknya terbatas. Sekarang? Kendati belum mulus mentul seperti di ring pertama Danau Toba, tapi jalanan kesana sudah lumayanlah. Sepanjang perjalanan kita akan melihat pemandangan alam yang menakjubkan, mulai dari Sipahutar dan Pangaribuan, seperti perkebunan Nenas unggul dan Green House Pak Sintong Panjaitan di Simarhompa Sipahutar, dan Kopi Arabika Batak Sigararutang serta lahan persawahan nan luas di Saba Bolak atau Rimba, Lumban Tanjung, Pangaribuan.

Bupati Taput Nikson Nababan (kr) dan Sahat Sibarani (kn) di kebun durian Musang King, Garoga, Taput. Foto : Dikolase dari medanposonline.com : 
Bupati Taput Nikson Nababan (kr) dan Sahat Sibarani (kn) di kebun durian Musang King, Garoga, Taput. Foto : Dikolase dari medanposonline.com : 

Tidak seperti Pangaribuan yang dingin bahkan super dingin di Taput, Garoga beriklim sedang. Hampir semua tanaman tumbuh dan menghasilkan disana. Di perjalanan Pangaribuan-Garoga kita akan melewati hamparan hutan, yang sebagian di antaranya ditanami Kelapa Sawit dan Karet, selain tanaman endemik seperti Haminjon atau Kemenyan atau Styrax Sumatrana, Kemiri dan Aren, juga kita mulai menjumpai Durian yang dulu hanya sekadar ditanam sebagai penghias halaman rumah, dan sekarang sudah berkembang lebih jauh menjadi tanaman ekonomi. Kita juga akan melihat tanaman manggis, pinang, jagung, kelapa dll.

Yang menarik, di bulan Ramadan ini, keluarga-keluarga disana memproduksi kolang kaling. Hampir di semua sudut ada produk Kolang Kaling yang telah ditata rapi dalam karung, menunggu truk-truk pengangkut mengambilnya untuk kemudian mendropnya di Sibolga, Siantar, Tebing Tinggi dan Medan. Usaha ini terdukung baik alam setempat yang kaya dengan pohon aren. Harga kolang-kaling sekarang lumayan bagus, sekitar Rp.7.000 per kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun