Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Traveling ke Benteng Martello, Onrust dan Cipir Kepulauan Seribu

19 November 2022   13:17 Diperbarui: 19 November 2022   13:23 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ridwan Saide dan puing-puing barak-barak haji di Onrust. Foto: Parlin Pakpahan.

Angin laut masih sepoi-sepoi pagi itu dan air laut yang semakin membiru selepas jembatan penghubung PIK 2 itu sejauh mata memandang ke sebelah kanan ya PIK 1 yi pulau reklamasi buatan Sedayu di bilangan pesisir Angke, dimana telah dikembangkan hunian prestisius dan sarana prasarana pelengkapnya. Begitu juga kalau kita tatap sebelah kiri akan terlihat PIK 2 di pesisir Tangerang yang berbatasan dengan Jakarta barat di titik Muara Kamal.

Tak berapa lama kemudian Bunga Suci pun sudah melaju di teluk Jakarta. Di kiri kanan terlihat mengapung berayun-ayun pelampung eks jerigen-jerigen plastik biru dari dunia perikanan, juga bambu kanopi yang ditancap ke dasar laut yang dibuat melingkar dan puncaknya melancip diberi ikatan yang kuat. Batang-batang bambu kanopi yang ditancapkan itu adalah sebuah gambaran komunitas nelayan Muara Kamal dan sekitarnya berbudidaya perikanan disitu. Yang mengejutkan batang bambu kanopi ternyata tahan banting begitu tertancap dan terkapilerisasi air laut. Juga ada terlihat semacam platform mengambang di permukaan laut. Yang satu berukuran besar tak ubahnya kapal induk kemiliteran dan orang Bugis penciptanya menamakannya Badak dan yang satunya lagi juga platform serupa dinamai Bagang tapi ukurannya mungkin hanya sekelas kapal destroyer.

Pulau Cipir (kr) dan pulau Onrust (kn). Foto: Parlin Pakpahan.
Pulau Cipir (kr) dan pulau Onrust (kn). Foto: Parlin Pakpahan.

Pelampung dari jerigen-jerigen plastik biru ini ada yang berukuran 20X12 M, 40X12 M, 60X12 M, 100X12 M. Saking banyaknya saya hanya menghitung betapa Teluk Jakarta ini perairannya didominasi oleh budi daya kerang biru.

Kalaupun ada Bagang dan Badak sebagaimana platform yang saya gambarkan di muka. Itu adalah sarana besar untuk penangkapan ikan dengan memancarkan cahaya kuat dari platform canggih (Badak) dan platform tradisional (Bagang). Keduanya Bahasa Bugis sebagai cermin mereka adalah penemu alat tsb yang dalam hal ini adalah cara penangkapan ikan yang lebih massif dan efisien di teluk Jakarta.

Makam Maria van de Velde dan prasastinya di pulau Onrust. Foto: Parlin Pakpahan.
Makam Maria van de Velde dan prasastinya di pulau Onrust. Foto: Parlin Pakpahan.

"Hebat gus suku Bugis memang anak bangsa pelaut yang tau benar bagaimana menggunakan perairan dimana mereka bermukim. Tak heran, komunitas pesisir dimana mereka tinggal menjadi berdayaguna dan berhasilguna perekonomian kelautannya bagi bangsa ini. Apalagi temuan asli Bugis yang kau katakan sebagai Bagang dan Badak tadi sebagai teknologi perikanan khas Bugis. Ini benar-benar menakjubkan," kataku.

Agus Ismail manggut-manggut seraya menunjuk ke depan bahwa kami sudah dekat ke pulau Kelor. Benar, kami merapat di dermaga dalam kedaan aman-aman saja di bawah Kapten Heru. Kami langsung berloncatan satu per satu ke daratan.

Jejak pengamatan cuaca di pulau Cipir. Foto: Parlin Pakpahan.
Jejak pengamatan cuaca di pulau Cipir. Foto: Parlin Pakpahan.

Pulau Kelor ternyata kecil saja. Dinamakan begitu konon dulunya banyak pohon kelor tumbuh di sana. Namun kini tak ada lagi. Yang tersisa tinggal sedikit pohon berdaun lebar yang kebanyakan meranggas karena kemarau. Tapi hebatnya pulau sekecil itu menggunakan air tanah yang tak tercemar air laut yang asin untuk perawatan pulau. Soal daratan Kelor semakin mengecil apakah ini karena tergerus waktu atau abrasi air laut. Tak jelas.

Meski luasnya hanya 0,003 Km2, Pulau Kelor menjadi salah satu basis pertahanan penting Belanda dari serangan musuh. Dari sejumlah literasi tercatat mantan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van der Capellen awalnya berencana membangun galangan kapal beserta sistem pertahanannya di pulau Onrust. Kemudian, pada 21 Januari 1849, Gubernur Jenderal Jan Jacob Rochussen memutuskan untuk membangun sistem pertahanan pulau yang dilengkapi meriam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun