Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kerang Biru dan Dermaga Biru Muara Kamal Jakarta Utara

9 November 2022   17:38 Diperbarui: 11 November 2022   17:01 4679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tambatan kapal nelayan di Kamal Muara. Foto : Parlin Pakpahan.

Dikutip dari situs Komite Percepatan Penyelesaian Infrastruktur Prioritas, pembangunan tanggul laut Jakarta yang bernilai investasi 5.677 trilyun dilaksanakan 3 fase : Fase A dimulai dengan peletakan batu pertama pada Oktober 2014 atau di akhir era Esbeye. Fokusnya, penguatan dan pengembangan tanggul-tanggul sepanjang 30 Km dan membangun 17 pulau buatan di Teluk Jakarta. Pembangunannya kemudian diperkuat di era Jokowi; Fase B fokus pada pembangunan tanggul laut di bagian barat dan waduk besar, diperkirakan akan dibangun pada 2018 sampai 2022. Namun, sejauh ini tahap tsb belum juga terlaksana; Fase C difokuskan untuk pembangunan tanggul laut bagian timur yang akan dibangun setelah 2023.

Sayang, tak semua berjalan sesuai rencana. Proyek reklamasi ini ditolak oleh warga dan aktivis lingkungan. Tanggul Jakarta dinilai memiliki desain yang tak bersahabat dengan lingkungan dan itu menyulitkan nelayan mencari ikan.

Jubir Kementerian PUPR Endra S. Atmawijaya mengakui saat ini pembangunan tanggul yang menjadi tanggungjawab pemerintah pusat masih fokus pada tanggul di bibir pantai. Giant Sea Wall belum mulai. Dengan kata lain, tanggul pantai dikerjakan hingga sekarang, sedangkan tanggul lautnya belum.

Kerang Biru dan Konsistensi Warga Kamal Muara

Komunitas nelayan Kamal Muara yang tetap konsisten membangun tanggul muara dan pesisir, meski mandeg pasca 2019, sampai sejauh ini terlihat santai-santai saja menyikapi apa maunya pemerintah pusat dan Pemprop DKI Jakarta.

Mandegnya Giant Sea Wall membuat mereka justeru semakin getol dalam antaran wisata bahari PP ke kepulauan Seribu dan "catching fish" di teluk Jakarta hingga melampaui kepulauan Seribu. Mereka cukup bangga dengan konsistensi mereka dalam membangun tanggul pesisir, khususnya di Muara Kamal.

Jelang sore dan bersiap kembali ke Depok Bolanda, di pertengahan dermaga antara hulu dan hilir, saya terpesona melihat sekelompok Ibu-Ibu Nelayan sedang bekerja jadi pengrajin kerang biru. Lalu saya lihat seorang laki-laki sedang merebus sesuatu di dua wadah besar yi potongan drum yang telah dimodifikasi jadi alat untuk merebus kerang biru.

Laki-laki itu bernama Erang (47). Itu pengakuannya setelah kami berkenalan dan bertegursapa.

"Bagaimana proses pengolahan kerang biru ini dan berapa harganya Pak," tanyaku.

"Kalau kerang biru yang sudah dilepas dari cangkangnya atau sudah bersih. Harga per kgnya Rp 25 ribu. Kalau yang masih di dalam cangkang Rp 50 ribu per ember. Per ember rata-rata 10 Kg," kata Pak Erang.

"Pengolahannya memang seperti ini Pak Erang. Ramai-ramai dikerjakan oleh kaum Ibu setelah kerang selesai direbus di kedua drum besar itu," tanyaku lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun