Mohon tunggu...
park wanda
park wanda Mohon Tunggu... Mahasiswa

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan agama,moral,dan etika dalam asuhan keperawatan holistik

3 Oktober 2025   20:16 Diperbarui: 3 Oktober 2025   20:16 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moral merujuk pada prinsip-prinsip nilai yang membedakan benar dan salah, yang sering kali bersumber dari norma sosial, budaya, dan pribadi. Dalam keperawatan holistik, moral menjadi panduan untuk membangun hubungan terapeutik yang penuh empati dan keadilan. Moral bukanlah aturan kaku, melainkan kompas internal yang membantu perawat merespons kebutuhan pasien secara manusiawi.

Contoh penerapan moral adalah dalam situasi end of life care. Perawat yang berpegang pada nilai moral seperti welas asih (compassion) akan mendampingi pasien dan keluarga dengan sabar, bahkan ketika prosesnya emosional. Di Indonesia, nilai moral seperti gotong royong dan musyawarah sering terintegrasi dalam perawatan komunitas, di mana perawat melibatkan keluarga pasien untuk mendukung pemulihan holistik.

Selain itu, moral mendorong perawat untuk menghindari diskriminasi. Seorang perawat harus memperlakukan pasien dari latar belakang berbeda dengan hormat yang sama, tanpa prasangka berdasarkan status sosial atau etnis. Menurut Kode Etik Keperawatan Indonesia (Persatuan Perawat Nasional Indonesia/PPNI, 2018), moralitas perawat mencakup integritas dan tanggung jawab, yang mendukung asuhan holistik dengan memastikan pasien merasa dihargai sebagai individu utuh. Penerapan moral juga terlihat dalam  pengambilan keputusan etis sehari-hari, seperti menjaga kerahasiaan informasi pasien. Ini bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga moral untuk melindungi martabat manusia, yang merupakan inti dari pendekatan holistik.

3. Penerapan Etika dalam Asuhan Keperawatan Holistik

 Etika keperawatan adalah cabang filsafat yang memberikan kerangka normatif untuk praktik profesional. Prinsip etika utama menurut Beauchamp dan Childress (2019) meliputi otonomi (kebebasan pasien), beneficence (kebaikan), non-maleficence (tidak membahayakan), dan justice (keadilan). Dalam asuhan holistik, etika memastikan bahwa perawatan tidak hanya efektif secara medis, tetapi juga adil dan berkelanjutan. Penerapan etika dimulai dari informed consent, di mana perawat menjelaskan prosedur dengan bahasa yang mudah dipahami, menghormati otonomi pasien.

 Misalnya, dalam kasus pasien yang menolak transfusi darah karena keyakinan agama (seperti Saksi Yehova), perawat harus mencari alternatif seperti terapi non-invasif, sambil memastikan beneficence.Etika juga mengatasi dilema seperti alokasi sumber daya terbatas di rumah sakit. Dalam pandemi COVID-19, perawat di Indonesia menerapkan prinsip justice untuk memprioritaskan pasien berdasarkan kebutuhan medis, bukan status sosial. Selain itu, etika holistik menekankan kolaborasi interdisipliner, di mana perawat bekerja sama dengan dokter, psikolog, dan pemuka agama untuk perawatan terintegrasi.

4. Integrasi Agama, Moral, dan Etika dalam Praktik Holistik

 Integrasi ketiga elemen ini menciptakan asuhan keperawatan yang benar-benar holistik. Agama memberikan fondasi spiritual, moral menyediakan nilai-nilai pribadi, dan etika menawarkan struktur profesional. Misalnya, dalam merawat pasien kanker terminal, perawat dapat mengintegrasikan doa agama untuk dukungan spiritual, empati moral untuk kenyamanan emosional, dan etika untuk memastikan pilihan pasien dihormati.

Kesimpulan

 Penerapan agama, moral, dan etika dalam asuhan keperawatan holistik bukan hanya kewajiban, tetapi juga kunci untuk mencapai kesehatan yang optimal. Dengan menghormati dimensi spiritual dan nilai-nilai pasien, perawat dapat membangun kepercayaan dan mempercepat pemulihan. Di era globalisasi dan keberagaman seperti di Indonesia, pendekatan ini semakin relevan untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif. Perawat diharapkan untuk terus merefleksikan praktik mereka, memastikan bahwa setiap tindakan mencerminkan komitmen terhadap kemanusiaan utuh. Dengan demikian, keperawatan holistik tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga memberdayakan pasien untuk hidup bermakna.

 Daftar Pustaka

  • Pew Research Center. (2020). Religion and Public Life.
  • International Council of Nurses (ICN). (2021). The ICN Code of Ethics for Nurses.
  • Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2018). Kode Etik Keperawatan Indonesia.
  • Beauchamp, T. L., & Childress, J. F. (2019). Principles of Biomedical Ethics. Oxford University Press.
  • American Holistic Nurses Association (AHNA). (2020). Holistic Nursing: Scope and Standards of Practice.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun