Mohon tunggu...
Funk_ane
Funk_ane Mohon Tunggu... Administrasi - penyendiri

Diam di sudut ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Kedewasaan"

16 April 2019   18:19 Diperbarui: 3 Juli 2019   12:44 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dr film into the wild

Gambar scren dr film into the wild
Gambar scren dr film into the wild
Semakin Kamu berusaha agar semuanya sempurna, semakin rentang hatimu  tergores. Rasa peduli,sayang ataupun perihatin terhadap sesuatu atau orang lain perlahan terasa begitu menyakitkan, karena tanpa sadar rasa itu menempatkanmu menjadi sosok yang kejam dan menakutkan.

Aku merasakannya,!

Tidak terkendali....!

Perlahan semua yang Aku lalui membuatku mulai tidak menyukai Diri sendiri,. Padahal usiaku semakin  matang, yang beberapa tahun lagi akan menginjak 30 tahunan, namun Aku semakin merasa di titik paling samar, bodoh dan tidak berguna.

Membuat keluargaku bahagia adalah impianku semenjak berada di tahun terakhir SMA, kusudahi semua tentangku, kenakalanku,kesukaanku untuk mereka, Aku ingin menjadi Anak yang berbakti dan berguna untuk kedua Orangtuaku, bisa menjaga dan memberi pada saudara saudariku. Kepentingan mereka adalah yang utama begitulah kehidupanku setelah selesai SMA, tidak ada yang lebih penting daripada itu, teman, wanita,..! Aku akan melepasnya tanpa ragu jika menghalangiku.

Dimana Aku sampai pada titik yang tidak terlihat oleh orang lain, kepedulianku membuat Aku kejam, dan menakutkan. mulai berkata kasar, mengungkit pemberian, dan menuntut balasan...! berharap mereka sempurna, berjalan di jalan yang lebih baik dari jalan yang pernah Aku lalui, tanpa sadar Aku memaksa saudara saudaraku berada di jalan yang  kuingin, Aku pikir ini untuk kebaikan mereka agar bahagia.

menyalahkan orang tua pada setiap kegagalan yang terjadi. Aku melakukannya dan melupakan ucapan sukur begitu sering.

sungguh mukjizat Allah yang paling besar adalah Orang Tua bagi seorang Anak,. Cinta yang mereka punya tidak terhingga, kebaikanmu adalah hidup mereka.

Namun ketika tangan menjadi semakin besar, dan tubuh semakin tinggi,. Kebenaran ada pada Anak dan kesalahan selalu berawal dari orang Tua, pikirang seperti  itu datang,. seolah olah semua menjadi terbalik. di sebagian waku Aku memperlakukannya seperti seseorang di bawahku, mengatur, menyuruh atau membentak. hanya karena kesalahpahaman kecil. kata katanya tak terdengar karena ucapanku, teriakanku berulangkali mengubur niatnya,.! ketika waktu ini datang, kedewasaan yang terlihat begitu membanggakan dulu ternyata tidak senyaman kelihatannya. Orang Tua terus berada di posisi yang semakin sulit karena Anak mereka.

Mendengar pertengkaran antar Anak, pendapat yang begitu sering berbeda, kehawatiran akan langkah mereka melebihi saat mereka baru belajar untuk berjalan.

Aku menyadari sikap yang angkuh ini, Akupun tersiksa namun tetap saja di satu sisi Aku ingin membuat mereka di tempat nyaman yang Aku buat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun