Mohon tunggu...
Funk_ane
Funk_ane Mohon Tunggu... Administrasi - penyendiri

Diam di sudut ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa Sakit Tanpa Luka "Mama Muda"

20 November 2018   14:03 Diperbarui: 21 November 2018   07:29 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya Allah yang tau pasti semuanya, dan sisanya asumsi setiap orang yang tidak pernah ada ahirnya. Siapa yang mengetahui pasti akan seperti apa hidupmu besok, terlalu sulit bahkan ketika kamu telah memiliki rencana yang pasti.

Tidak ada cela dalam dirinya, perilaku dan tutur kata yang lembut tidak pernah meninggalkan sosoknya. Dia memiliki hati yang indah, hatinya memiliki kecantikan yang luar biasa. namun di situlah semuanya di mulai, raga menolak dan akhirnya mengacau semua menjadi rumit dan tidak terkendali.

Bulan, begitulah ia biasa di panggil. Mengambarkan keindahan dalam dirinya, penuh kebahagiaan dan penyayang bahkan orang yang berada di sekitarnya akan ikut  terkena sinarnya dan merasa nyaman.

Seseorang yang beruntung Can menikahinya, saat ia benar benar penuh dengan teranggnya. Saat usia Ulan baru saja menginjak 18 tahun, dia tinggalkan semuanya. Mimpi, para sahabat, pakultas yang baru saja ia mulai, karir, keluarga, cinta pertama dan semua hal yang ia sukai. Ia putuskan untuk memulai hidupnya kembali dengan Can seorang peria matang yang telah mapan.

Terlihat jelas kebahagian yang akan di rasakan Ulan apalagi saat ia mengenal calon keluarga baru yang hidup dengan baik, calon mertua yang bijaksana, ipar  yang ramah, rumah yang nyaman.  Jadi tak perlu banyak waktu yang berlalu, setelah satu bulan saling kenal Ulan dan Can melangsungkan pernikahan mereka.

Benar saja mereka menjadi pasangan yang membuat semua orang iri, Ulan mendapatkan suami yang mapan dan mendapatkan pekerjaan yang Ia sukai  sampai ketika kabar bahagia tentang kehamilannya memenuhi senyuman seluruh keluarga.

Ulan adalah seorang yang berbakti pada suaminya, dia tidak pernah berkata tidak jika suaminya Can berkata iya, dia selalu patuh walaupun kadang tidak menyukai. Tetap Menurut walau kadang merasa tertekan. Ulan selalu berusaha menjadi sosok isteri yang sempurna untuk Can. Walau kadang ia merasa kesulitan untuk melakukannya.

Adik ulan Neza kadang kadang harus menginap di rumah Ulan, karena Can semakin hari menjadi semakin sibuk dan tak jarang lembur hingga larut malam sedangkan perut Ulan semakin membesar.

Beberapa bulan berlalu dengan cepat sosok bayi laki-laki mungilpun hadir melengkapi kebahagiaan setelah oprasi cesar. Di saat Ulan masih sok dengan oprasi yang ia lalui Sampai perlahan mulai muncul perselisihan tentang hal hal sederhana namun begitu rumit.

Mulai dari cara menyusui bayi yang terlihat mudah namun sulit Ulan terapkan. Kaku untuk menggendong bayinya walau sudah beberapa minggu, menjaga setiap gerak geriknya agar tubuh Ulan cepat pulih, menjaga makanan yang ia makan. Kehawatiran dari keluarganya dan keluarga suaminya membuat Ulan semakin Kelelahan  dan bingung melalui harinya, ia mulai merasa tidak percaya diri dan takut melakukan kesalahan. Ia selalu ragu atas apa saja yang ingin ia lakukan, akhirnya ia mudah cemas dan merasa salah sendiri.

Dia juga mulai merasa terisolasi dengan keadaannya, dan merasa tertekan dalam posisinya sebagai seorang ibu baru. Apalagi Ulan biasa di tinggal sendiri oleh Can karna harus bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun