Mohon tunggu...
Parida Tusilmi
Parida Tusilmi Mohon Tunggu... Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indorelawan: Menjadi Organisasi Sosial Digital yang Tumbuh dan Bertahan di Tengah Dinamika Zaman

27 Juni 2025   04:00 Diperbarui: 27 Juni 2025   03:47 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika banyak organisasi sosial berguguran di tengah tantangan zaman digital dan krisis partisipasi masyarakat, Indorelawan justru tampil sebagai pengecualian. Berdiri sejak 2013, organisasi ini bukan hanya bertahan, tetapi berkembang menjadi gerakan nasional yang mempertemukan relawan dan organisasi sosial lewat teknologi digital. Indorelawan menunjukkan pola pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan, karena mampu mengelola berbagai faktor internal dan eksternal dengan baik. Berikut ini hasil analisis faktor keberhasilan Indorelawan berdasarkan teori-teori organisasi yang mencakup struktur organisasi, lingkungan, budaya, teknologi, dan kepemimpinan:

Struktur Organisasi: Desain yang Adaptif dan Berorientasi Misi

Indorelawan memiliki desain struktur organisasi yang fleksibel namun terstruktur. Di tahap awal, organisasi ini dimulai sebagai komunitas relawan tanpa struktur birokratis yang ketat. Seiring berkembangnya skala kegiatan, mereka mengadopsi model struktur yang lebih formal melalui pembentukan yayasan dengan badan hukum. Formalisasi ini memudahkan mereka dalam menjalin kemitraan, pengelolaan dana, dan akuntabilitas. Meski demikian, Indorelawan tetap menjaga struktur yang tidak terlalu hierarkis, agar tetap responsif dan gesit dalam menangani kebutuhan sosial yang dinamis.

Kelebihan lainnya adalah model sentralisasi terbatas yang mereka terapkan. Tim inti yang kecil dan solid bertugas sebagai pengambil keputusan strategis, namun mereka memberikan ruang besar bagi organisasi mitra dan komunitas lokal untuk mengelola aktivitasnya secara mandiri.

Lingkungan Organisasi: Memanfaatkan Peluang Sosial dan Digital

Indorelawan berkembang dalam konteks masyarakat Indonesia yang mengalami lonjakan penetrasi internet, peningkatan minat terhadap kegiatan sosial, dan meningkatnya kesadaran anak muda akan pentingnya kontribusi sosial. Dalam konteks ini, Indorelawan berhasil membaca peluang dengan menyediakan platform digital yang mempertemukan relawan dan organisasi secara efisien. Mereka juga mampu bertahan saat pandemi COVID-19 dengan mengalihkan sebagian besar kegiatannya secara daring, seperti webinar dan relawan digital.

Budaya Organisasi: Gotong Royong dalam Format Modern

Nilai-nilai seperti gotong royong, solidaritas, dan inklusivitas sangat kental dalam budaya organisasi Indorelawan. Mereka tidak hanya mendorong relawan untuk “membantu”, tetapi juga menciptakan ruang belajar, refleksi, dan pertumbuhan personal. Program seperti Volunteer Hub dan Community Gathering menjadi bukti bagaimana budaya kolektif dan partisipatif diciptakan dan dipelihara. Budaya ini menciptakan keterikatan emosional yang kuat antara relawan, organisasi, dan komunitas yang dilayani.

Teknologi: Digitalisasi Sebagai Katalis Pertumbuhan

Keberhasilan Indorelawan sangat terkait dengan pemanfaatan teknologi. Melalui situs web mereka (indorelawan.org), ribuan kegiatan sosial telah dijalankan dan ratusan ribu relawan telah bergabung. Mereka juga menyediakan fitur manajemen kegiatan, pelaporan aktivitas, hingga sistem rekrutmen berbasis data. Teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi menjadi DNA dari organisasi ini dalam membangun ekosistem relawan yang terintegrasi.

Kepemimpinan: Inklusif, Kolaboratif, dan Visioner

Sosok-sosok pemimpin Indorelawan seperti Marsya Nurmaranti dan Asa Nurmaranti dikenal sebagai pemimpin yang inklusif dan kolaboratif. Mereka tidak memposisikan diri sebagai bos, tetapi sebagai fasilitator gerakan. Kepemimpinan mereka fokus pada kolaborasi lintas sektor, seperti saat melakukan riset nasional tentang kerelawanan bersama Empatika dan Australian Volunteers Program pada 2024. Ini menunjukkan kemampuan organisasi dalam mengambil peran strategis di tingkat nasional dan regional.

Melalui kombinasi struktur yang adaptif, respon cermat terhadap lingkungan, budaya organisasi yang kuat, pemanfaatan teknologi, serta kepemimpinan yang transformatif, Indorelawan telah menunjukkan bagaimana organisasi sosial dapat bertumbuh secara berkelanjutan. Kisah sukses mereka membuktikan bahwa daur hidup organisasi tidak harus berakhir pada fase penurunan, selama organisasi mampu terus berinovasi dan beradaptasi.

Daftar Pustaka:

Indorelawan. (2024). Laporan Tahunan. Diakses dari: https://indorelawan.org

Good News From Indonesia. (2024). Tren Volunteering Nasional. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/03/20/tren-volunteer-anak-muda-di-indonesia

Tirto.id. (2019). Kisah di Balik Indorelawan. https://tirto.id/indorelawan-memantik-gaya-hidup-relawan-di-kalangan-anak-muda-eiqY

The Conversation Indonesia. (2023). Manajemen Relawan Era Digital. https://theconversation.com/id/manajemen-relawan-dalam-era-digital

Riset Empatika & AVP. (2024). Memahami Relawan Muda di Indonesia. https://empatika.org/resources/riset-indorelawan-2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun