Sejak dua minggu lalu, saya sebetulnya sudah tahu informasi berharga ini. Tetapi baru hari ini, Senin 16 September 2019 punya waktu, lebih tepatnya baru bersedia setelah lama dibujuk istri. Yakni program bagi-bagi bibit pohon dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Padahal, jarak dari rumah ke lokasi pembibitan ini hanyalah selemparan batu. Sangat dekat. Tetapi karena saking dekatnya, rasa malas pun muncul. Akhirnya menunda-nunda alias 'tarsok-tarsok'.
Namanya bagi-bagi sudah pasti gratis, tak dipungut biaya sama sekali. Syaratnya cukup mudah, membawa fotokopi KTP, itu pun tak harus sesuai domisili. Pokoknya KTP, mau Jakarta atau Penajam atau Kukar, sama saja. Satu fotokopi KTP boleh membawa pulang 25 bibit pohon. Terserah mau pohon apa, dari pohon berbuah seperti mangga, jeruk, durian, hingga lengkeng. Atau pohon 'keras' seperti sengon, akasia, atau trembesi. Bebas.
Hari ini saya dan keluarga akhirnya berkunjung ke sana. Letaknya di Jalan Raya Bogor, Km 37, masuk kawasan Cilodong, Depok. Kalau dari Jakarta arah Bogor, letaknya di sebelah kiri jalan. Persis di seberang SPBU Pertamina. Tak ada proses rumit dari pihak sekuriti. Langsung dipersilakan saja memasuki lokasi, yang juga menjadi kantor Pusat Kearsipan Kementerian Kehutanan RI, itu. "Silakan saja Pak, cuman yang pohon buah udah habis semua, tinggal sengon. Silakan saja lurus dan belok kiri," begitu arahan dari Pak sekuriti.
Betul saja, di area pembibitan yang cukup luas tersebut, hanya tersisa pohon sengon, akasia, dan trembesi. Tak tanggung-tanggung, pohon sengon itu berjumlah puluhan bahkan ratusan ribu, dengan tinggi sekira 20-30 centimeter. Sementara akasia dan trembesi hanya tersisa sedikit. Pohon sengon berdaun kecil-kecil mirip tumbuhan puteri malu itu mendominasi area pembibitan. Dari bagian bawah hingga bagian atas. Semuanya menghijau.
Masalahnya, buat apa pohon sengon ditanam? Sebab niat hati memang hendak mengambil pohon buah. Kalau sengon mau ditanam di mana? Lagipula, emang siapa yang mau jualan balok kayu nanti? Heheh. Saya yakin bukan hanya kami saja yang berpikiran seperti itu. Tetapi juga warga lain yang terlebih dahulu 'menyerbu' lokasi itu. Buktinya, pohon buah sudah ludes tak berbekas sementara pohon sengon tetap setia menunggu.
Namun daripada pulang tanpa tangan kosong, akhirnya pohon sengon itu pun kami ambil beberapa batang. Siapa tahu nanti Depok akhirnya betul-betul kembali menjadi hutan setelah Ibu Kota resmi pindah ke Kalimantan Timur. Syukur-syukur, pohon sengon tersebut sudah bisa dipanen anak-cucu bila enggan mengadu nasib ke Ibu Kota baru.
Barangkali masih ada yang berminat, silakan saja datang ke pusat pembibitan pohon sengon di Jalan Raya Bogor. Gratis, tanpa dipungut biaya. Mau ambil partai besar? Silakan juga. Syaratnya mudah, bikin saja proposal. Semua mudah, semua gratis.
Mau?
Ini video pohon sengon gratis itu: