Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Curhat ke Media Asing, Berhasilkah Jurus Terakhir Prabowo?

8 Mei 2019   23:13 Diperbarui: 8 Mei 2019   23:57 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Capres Prabowo Subianto rupanya belum patah semangat. Bersikukuh bahwa Pemilu 2019 ini banyak kecurangan. Sudah banyak usaha yang dilakukan tim Prabowo untuk menyuarakan kecurangan itu, tetapi hasilnya nihil.

Sebab pada saat sama, KPU sebagai penyelenggara meyakini Pemilu sudah dilakukan secara adil dan terbuka. Namun jika ada bukti kecurangan, KPU mempersilakan kubu Prabowo untuk mengadu ke lembaga terkait seperti MK.

Usaha Prabowo pun terus berlanjut. Kali ini dengan menggiring isu tersebut ke pentas internasional. Hal itu terlihat ketika Prabowo mengundang media asing ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Diketahui, undangan ke media asing itu digelar Prabowo pada Senin (6/5/2019). Namanya juga ingin membawa ke panggung dunia, pertemuan itu hanya dengan media asing. Sementara media lokal alias Indonesia tidak memperoleh undangan.

Upaya Prabowo ini memang sah saja. Apalagi dalam banyak kesempatan, Prabowo secara terbuka mengkritik pers Indonesia yang menurutnya tak lagi netral tetapi memihak capres petahana.

Dengan mengundang media asing, Prabowo secara resmi "curhat" dan bakal membawa polemik Pemilu di Indonesia ke tingkat internasional. Itu berarti, Pilpres kali ini bakal mendunia.

Pernyataan Prabowo dalam konferensi pers khusus asing itu juga cukup keras. Bahwa kali ini Prabowo tidak akan mengakui kemenangan Jokowi.

Berbeda dengan Pemilu 2014, yang kala itu Prabowo mengaku kalah meski hati kecilnya menolak. Tetapi demi demokrasi yang sehat, ia legawa bahkan menghadiri pelantikan Jokowi sebagai Presiden.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apa agenda selanjutnya? Mungkinkah negara asing semisal Malaysia, Australia, Singapura, bahkan Amerika Serikat akan mempercayai kecurigaan Prabowo? Atau justru sebaliknya, mengambil jarak dengan tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

Namun yang jelas, curhat ke media asing ini boleh dikatakan sebagai upaya pamungkas Prabowo. Itu karena Prabowo tak lagi percaya kepada institusi pemerintah dan lembaga  hukum di negeri sendiri. Sehingga harapan satu-satunya adalah dengan melibatkan pihak asing.

Berhasilkah usaha Prabowo?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun