Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Profesor Uli Kozok, Bule Jerman yang Ahli Budaya Batak

27 Oktober 2018   02:45 Diperbarui: 27 Oktober 2018   03:01 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profesor Uli Kozok (Facebook)

Profesor Uli Kozok. Itulah nama pria berdarah Jerman itu. Tapi jangan salah, Uli bukan tandingan saya---sebagai penutur asli bahasa Batak--, kemampuannya jauh di atas saya. Walau berdarah Jerman dan baru menginjakkan kaki di Indonesia tepatnya di Sumut pada 1990-an, pengetahuan "bule" Jerman soal bahasa dan budaya Batak sudah diakui. Paten kalilah pokoknya, meminjam istilah orang Medan.

Kehebatan Uli tersebut dapat dicermati lewat berbagai unggahannya di akun Facebook miliknya. Uli kerap membagikan banyak hal tentang budaya dan sejarah Batak yang sebelumnya sama sekali tidak pernah terdengar. Informasi itu digalinya dari berbagai sumber-sumber lawas, termasuk dari perpustakaan di Jerman dan Belanda.

Saya menilai Uli telah sukses menjadi budayawan Batak yang sebenarnya. Sebab ia tak hanya menguasai bahasa Batak tetapi seluruh lika-liku budayanya. Tak hanya Batak (Toba), Uli juga menguasai seluk-beluk budaya Karo, Angkola, Mandailing, Simalungun, etnis yang banyak memiliki persamaan budaya dengan Toba.

Soal bahasa, Uli yang lulusan Bahasa dan Sastra Austronesia, Universitas Hamburg, Jerman, ini bahkan menguasai banyak kata maupun ungkapan dalam bahasa Batak yang sebenarnya sudah sangat jarang digunakan saat ini. 

Biasanya, kata tersebut disebut "hata andung" yang pada prinsipnya bertujuan memperhalus sebuah kata yang dianggap "kasar". Misalnya, "pat-(kaki)" adalah bahasa Batak yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sedangkan kata ganti "pat" yang dianggap halus adalah "simanjojak". Demikian seterusnya.

Nah, Uli menguasai seluruh ungkapan halus dalam bahasa Batak secara sempurna. Sementara saya sendiri sudah tak jarang mengernyitkan dahi ketika membaca teks dalam Alkitab berbahasa Batak, yang memang dituliskan dalam bahasa yang sangat tradisional alias bukan bahasa yang digunakan sehari-hari. Tak hanya bahasa, aksara khas Batak juga dikuasainya dengan sangat sempurna.


Aplikasi Menulis dalam Bahasa Batak

(Facebook/Uli Kozok)
(Facebook/Uli Kozok)
Selain memahami sejarah dan budaya Batak secara keseluruhan, Uli sudah sejak lama memperkenalkan sebuah aplikasi berbasis komputer yang menawarkan kemudahan menulis dalam aksara Batak. Bahkan jauh sebelum revolusi internet berkembang pesat belakangan ini. Kalau tak keliru tahun, saya sendiri sudah mengujicoba aplikasi tersebut pada 2009 lalu. Hasilnya, luar biasa.

Sederhananya, saat kita menuliskan bahasa Batak di layar komputer dengan menggunakan bahasa Latin, maka yang muncul adalah tulisan beraksara Batak. Misalnya kita menuliskan "Kompasiana" maka yang muncul adalah sekumpulan aksara Batak, dengan arti yang sama: "Kompasiana". Jadi bukan menerjemahkan layaknya Google Translate dari satu bahasa ke bahasa yang lain.

Tentu saja, bukan Uli yang menciptakan program aplikasi tersebut melainkan seorang ahli atau akrab kita sebut "programmer". Namun peran serta Uli dalam inovasi tersebut sangatlah besar. Itu karena Uli harus terlebih dahulu menyeragamkan beberapa aksara seperti Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, Angkola, yang pada prinsipnya juga mempunyai kesamaan soal penulisan aksara.

Misalnya, penulisan aksara "ta" dalam Toba dan Mandailing adalah sama, dan seterusnya. Kumpulan data itulah yang kemudian diolah programmer untuk dibuatkan aplikasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun