Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Biografi Madden Siagian, Ini Medan, Bung! (2)

24 Juni 2018   16:32 Diperbarui: 24 Juni 2018   16:31 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jalan Jamin Ginting, Medan (Foto: Tribunnews)

Uji Coba Pilihan Ketiga

Madden gelisah. Hari besok terasa sangat lama. Detak jarum jam dinding di kamarnya pun terdengar nyaring membelah kesunyian di Minggu malam berteman bulan purnama. Kerja kerasnya memejamkan mata menuai sukses meski hanya tiga jam saja. Lalu tibalah waktu yang ditunggu-tunggu itu. Walau hari masih pagi buta, bergegaslah ia mencari lapak penjual koran.

Berita utama harian pagi yang menyorot tiga bulan terakhir masa jabatan Presiden Habibie tak lagi dibacanya. Tetapi langsung mencari halaman suplemen yang memuat pengumuman UMPTN. Telunjuk kanannya mulai beraksi, merunut satu per satu nama yang dicetak dengan ukuran huruf amat kecil itu. "Yah, tak lulus," batinnya sedikit kecewa.  

Pilihan utama dan pertama saat mengisi formulir UMPTN ternyata gagal. Niat berkuliah di jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung (ITB) kandas sudah. Nasib serupa juga terjadi pada pilihan kedua, jurusan Teknik Pertambangan di kampus sama. Sedikit kabar baik, pengumuman di koran itu memuat namanya sebagai salah satu calon mahasiswa yang diterima di jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Sumatera Utara (USU), jurusan yang bukan impiannya.

Dan, hari-hari Madden pun berlanjut di Medan meski kini telah menyandang status baru sebagai mahasiswa USU, tak lama setelah Gus Dur terpilih sebagai Presiden menggantikan Habibie.

Pasrah di Posisi Ketiga

Umpan matang itu akhirnya sia-sia. Tendangan kaki kiri Madden kurang akurat hingga hanya menghasilkan bola ke atas gawang lawan. Sore itu, di sebuah lapangan sepakbola, konsentrasi Madden kurang fokus. Alhasil, dari 2 x 45 menit pertandingan, ia hanya mampu mengoleksi 1 gol saja. Tak ada selebrasi sore itu. Usai bertanding, ia bergegas menumpang angkot dengan ongkos seratus rupiah, kembali ke kos-kosan.

Betul saja, peristiwa tahun lalu kembali terulang. Walau jarum jam masih ke angka lima, Madden sudah tiba di lapak penjual koran, rasa penasaran apakah namanya tercantum dalam pengumuman UMPTN. Madden masih tetap menyimpan keinginan berkuliah di jurusan Teknik Kimia, ITB.

Sedikit strategi, Madden masih punya cadangan yang kali ini memasang target kedua dan ketiga pada jurusan berbeda. Di pilihan kedua, Teknik Pertambangan digantinya menjadi Teknik Perminyakan di kampus yang sama. Sedangkan pilihan ketiga adalah jurusan Ilmu Hukum di Universitas Padjajaran (Unpad), kampus yang juga bermarkas di Bandung.

Madden kedua kali menelan kecewa. Ia tak menemukan namanya sebagai calon mahasiswa di ITB. Ia ternyata diterima pada pilihan ketiga, sebuah jurusan yang tidak lagi berhubungan dengan eksakta. Sejenak dia termenung, mencoba berpikir positif di sebuah base camp pelajar Parsoburan di Jalan Jamin Ginting 756, Padang Bulan. "Mungkin sudah suratan tangan harus belajar hukum," batinnya.

Dinyatakan lulus di Jurusan Ilmu Hukum di Unpad, bidang ilmu yang berada di posisi buncit pilihannya, Madden di antara rasa kecewa dan bersyukur. Tetapi Madden buru-buru mengucap syukur sekaligus memutuskan untuk menekuni bidang ilmu yang bukan favoritnya. Dia pasrah di posisi ketiga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun