Mohon tunggu...
papa.lius
papa.lius Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penggiat Media Sosial
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Travelling, Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ekaristi: Emaus Orang Muda Katolik!!

22 Agustus 2022   05:05 Diperbarui: 22 Agustus 2022   06:28 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumen pater Tuan Kopong 

Baru dua hari tiba di paroki dari cuti panjang, langsung menemani Orang Muda Paroki dalam  kegiatan Hari Orang Muda Katolik Paroki (Parish Youth Day) yang dilaksanakan sejak tanggal 20-21 Agustus 2022.

Tema Parish Youth Day yang ke-13 kali ini adalah diambil dari kitab Nabi Yesaya; "Janganlah ingat akan hal-hal yang dahulu dan jangan perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala" (Yes 43:18). Latar belakang pengambilan tema ini adalah mengajak orang muda untuk sejenak melupakan pengalaman pahit selama masa-masa pandemi covid 19 dan mulai bangkit bergandengan tangan kembali ke rumah orang muda Katolik yaitu paroki.

Hari orang muda paroki yang ke-13 tahun ini adalah kesempatan untuk menjaring anggota OMK yang baru yang sedang berjuang melewati jalan sempit persoalan iman  Mereka memulainya dengan iman melalui Ekaristi dan mengakhirinya pula dengan Ekaristi. Dan 65 orang anggota OMK paroki yang baru akhirnya bisa dibawa kembali ke rumah OMK dalam sebuah perjalanan menuju Emaus.

Materi yang diberikan hanya satu yaitu tentang Perjalanan ke Emaus (Luk 24:13-35)yang kemudian dihubungkan dengan Sakramen Baptis. Katekese tentang Emaus sebagai berjalan bersama di satu jalan yang sebagai orang muda Katolik diperdalam melalui sharing bersama antara sesama orang muda yang dibagi dalam beberapa kelompok. Sharing bersama adalah perjalanan iman menuju Emaus yaitu: Ekaristi. 

Orang muda tidak lagi mempersoalkan lagu-lagu yang dinyanyikan dalam Ekaristi. Tarian dan dekorasi perayaan Ekaristi sesuai konteks orang muda tidak lagi dipersoalkan. Aturan pakem Ekaristi termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan dalam misa harian dan misa mingguan tetap menjadi lagu liturgi yang dinyanyikan dengan penuh semangat oleh OMK.

Bagi OMK; Perayaan Ekaristi sendiri sudah menjadi nafas kehidupan beriman mereka. Yang paling penting adalah Ekaristi menjadi puncak perjalanan hari orang muda paroki yaitu Emaus saat dan tempat dimana mereka berjumpa dengan Yesus melalui Sabda serta Tubuh dan Darah-Nya yang mana dengan dan melalui perjumpaan itu mereka dikuatkan dan diteguhkan untuk menjadi "misionaris muda" bagi sesama orang muda dan Gereja sebagai bagian dari pelaksanaan janji baptis. 

Ekaristi menjadi Emaus perjumpaan iman dengan Yesus yang meneguhkan dan menguatkan mereka untuk terus berjuang memasuki pintu yang sempit dan menjadi pemenang serta inspirator yang membawa kembali orang-orang muda yang masih "tersesat" ke rumah mereka (paroki) untuk ikut mengalami perjumpaan dengan Yesus di Emaus yaitu Ekaristi.

Dari pengalaman sederhana bersama orang muda paroki saya melewati hari-hari Orang Muda paroki yang ke-13 saya akhirnya menyadari bahwa menjelaskan Ekaristi secara baik, benar dan sederhana pada gilirannya menyemangati dan menyadarkan mereka bahwa Ekaristi sejatinya adalah Emaus Iman yang darinya menjadi sumber kekuatan bagi mereka untuk bermisi sebagaiman slogan mereka; "Start Up (Memulai) para kay Lord (untuk Tuhan)."

Bukan lagi soal lagunya. Bukan pula soal musik dan dekorasinya. Bukan pula cara-cara pembinaan yang sesuai dengan konteks orang muda. Tapi Ekaristi itu sendiri sudah menjadi jiwa dan nafas rohani kehidupan beriman orang muda. Pun pula Sabda Yesus yang didalami dan direnungkan dalam hari orang muda paroki ini, menyadarkan saya bahwa orang muda butuh santapan rohani yang menyegarkan yaitu Sabda Allah yang didalami melalui sharing iman bersama.

Buah Ekaristi dan sharing iman bersama akan Sabda Allah nyata saya alami dalam diri OMK minimal di paroki saya: Yang mengorganisir: pengurus OMK. Yang memikirkan dana: pengurus OMK. Yang memberikan materi: OMK. Tugas saya menemani, mengiyakan dan memberikan masukan. Dari OMK, oleh OMK, dan untuk Gereja.

Sumber Pater Tuan Kopong MSF

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun