Mohon tunggu...
Pann D. Ryuki
Pann D. Ryuki Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kehangatan yang Menghilang

22 Agustus 2019   08:22 Diperbarui: 22 Agustus 2019   08:21 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau membisu
Tubuhmu terbaring kaku
Mulutmu pucat membiru
Aku menangis meratapi kepergianmu
Ibu...
Aku tahu kini kau tlah pergi
Aku sadar kau tak lagi ada di sisi
Meninggalkanku sendiri disini
Jauh ke dunia yang belum pernah ku datangi
Ibu...
Baru kusadar arti dari sebuah kehilangan
Tak sanggup lagi untukku bertahan
Menahan rasa sakit di balik sebuah senyuman
Tanpa belaian, tanpa kehangatan
Maaf
Karenaku kau menanggung banyak beban
Menahan sakit yang selama ini kau rasakan
Salahku yang tak pernah mau membantu
Menemanimu disaat kau butuh
Ibu...
Secepat itukah kau tinggalkan diri ini?
Dengan usiaku yang masih terbilang dini
Kau pergi
Menghilang di telan bumi
Pada siapa lagi aku mengadu
Siapa lagi yang akan mamarahiku
Aku rindu kebersamaan waktu dulu
Aku rindu akan senyumanmu
Yang terlukis di bibir manismu itu
Ibu...
Semoga kau tenang disana
Tertidur lelap tanpa harus menahan derita
Selamat jalan, kuharap disana kau bahagia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun