Mohon tunggu...
Panggih Nur Haqiqi
Panggih Nur Haqiqi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya mahasiswa hukum keluarga islam fakultas syariah uin rms surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perceraian serta Faktor Pendorongnya

28 Februari 2023   21:19 Diperbarui: 28 Februari 2023   22:24 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak Dan Akibat Dari Perceraiana

Akibat yang akan di tanggung oleh anggota keluarga ketika memilih untuk bercerai yaitu, anak akan menjadi korban dan merupakan korban yang paling terluka saat orang tuanya memilih untuk melakukan perceraian. Anak merasa terpuruk, merasakan ketakutan karena hilangnya sosok ayah atau ibu, merasa kehilangan kasih sayang orang tua, mungkin juga merasa bahwa dirinya lah sebagai penyebab terjadinya perceraian tersebut yang mungkin saja bisa membuat dia susah bergaul dan lebih senang menyendiri.

Bagi anak yang sedikit lebih besar bisa merasa terjepit di antara orang tuanya, salah satu atau keduanya merasa bahwa mantan pasangannya telah menghasut anaknya agar merasakan kebencian kepada salah satu orang tuanya, hal ini juga dapat menjadikan anak merasa serba salah sehingga menjadikan anak itu tidak terbuka kepada kedua orang tuanya. Sebagai pelariannya, maka anak akan menjadi liar dalam bergaul, atau melakukan hal negatif lainnya Dampak terhadap orang tua yaitu mereka mungkin saja merasa risih atas pergunjingan orang orang terhadap perceraian mereka dan merasa takut anaknya akan menderita.

Bencana keuangan Bagi seorang istri yang telah bercerai akan merasakan kesulitan dalam hal ekonomi jika sebelum adanya perceraian, yang berpenghasilan hanyalah sosok suami saja, apalagi jika seorang istri yang mendapatkan hak asuh anak. Dan yang perlu di ingat, secara umum keluarga yang telah bercerai itu akan mengalami penurunan standar kehidupan hingga lebih dari 50%.

Solusi Agar Meminimalisir Perceraian

menurut hasil diskusi kelompok kami mengenai solusi yang tepat dalam menghadapi persoalan tentang perceraian, banyak faktor pendorong penyebab perceraian salah satunya ekonomi dan menurut kelompok kami dari faktor ekonomi itu sendiri kasusnya kebanyakan adanya pernikahan yang dari pihak laki lakinya itu belum mapan atau terjadinya hamil sebelum nikah sebgian besar penyebabnya dari segi ekonomi mungkin itu menurut kelompok kami. Dan solusi dari faktor ekonomi mungkin sebelum menikah harus mempersiapkan pernikahan dengan matang baik dari segi mental, maupun dari segi harta atau materiil, jadi sebelum menikah terutama pihak laki laki harus benar benar mapan agar tidak terjadi kasus taklik talak dan terjadinya perceraian. Ada pula beberapa solusi lain dari faktor faktor prceraian yang ada yaitu;


1.) Saling terbuka antara suami dengan istri.

dalam hal ini penting dilakukan dalam suatu keluarga. dikarenakan apabila dalam suatu keluarga yang salah satu dari mereka saling menutupi segala hal baik vinancial ataupun materiil dan immaterial bahkan persoalan mengenai batiniyah maka akan besar sekali presetase mereka untuk bercerai, begitu juga sebaliknya,  jika mereka terbuka dalam hal tersebut (vinancial, materiin, immaterial) maka presentase suatu perceraian akan semakin kecil untuk menimbulkan suatu perceraian.

2.) Jangan menyalahkan satu sama lain

Semua orang pasti memiliki kesalahan tetapi dengan tidak saling menyalahkan antara satu dengan yang lain kita dapat menyelesaikan masalah secara bersama sama Hal ini diperlukan karena saling terbuka dalam sebuah hubungan akan membuat sebuah hubungan keluarga jauh lebih baik dan terhindar dari perceraian.

kelompok 3 :

Shofyan Dikri Akbar ( 212121077 )

Akbar Prasojo ( 212121082 )

Muhammad Syaifudin ( 212121084 )

Panggih Nur Haqiqi ( 212121097 )

Muhammad Misbah AL Amin (212121102 )

Asyrofal Ulum ( 212121107 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun