Mohon tunggu...
Djho Izmail
Djho Izmail Mohon Tunggu... Pejalan kaki yang lambat

Bercerita dari Kampung Bermukim Maya di: https://pangeranrajawawo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Gadepreneur Bikin "Bandeng Jadi Sultan"

28 Juni 2025   22:22 Diperbarui: 28 Juni 2025   22:22 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari: https://www.jpnn.com/

Di balik gemerlap etalase toko kecil di pasar tradisional, di sela deru mesin jahit rumahan, dan di antara aroma khas dapur produksi camilan lokal, tersembunyi kisah-kisah pejuang ekonomi rakyat yang terus bertumbuh meski dilanda tantangan. Mereka adalah para pelaku UMKM, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang kerap disebut sebagai tulang punggung ekonomi negeri. Namun, dalam perjalanan yang tak selalu mulus itu, hadir sebuah tangan yang menopang mereka tumbuh lebih tangguh: Gadepreneur dari Pegadaian.

Gadepreneur adalah program inisiatif sosial dari PT Pegadaian (Persero) yang menyasar pemberdayaan pelaku UMKM, agar mereka tak hanya bertahan, tapi berkembang dan mandiri secara ekonomi. Ini bukan sekadar bantuan modal atau pelatihan, tapi sebuah ekosistem pendampingan yang membina, menghubungkan, dan memandirikan.

Melalui program ini, Pegadaian memosisikan diri bukan hanya sebagai lembaga keuangan berbasis gadai, tapi juga sebagai katalisator pertumbuhan UMKM di Indonesia. Konsep ini menyatukan aspek pembiayaan mikro, pelatihan keterampilan, mentoring bisnis, hingga akses pemasaran berbasis digital.

Banyak kisah inspiratif lahir dari program ini. Salah satunya ialah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikelola Ibu Ratna Nilasari. Namanya Bandeng Sultan. Bandeng Sultan adalah cerminan dari keteguhan hati seorang perempuan bernama Ibu Ratna Nilasari, yang bersama mendiang suaminya memulai usaha kuliner berbasis olahan ikan bandeng sejak tahun 2019. Berangkat dari dapur sederhana di sudut Makassar, usaha ini perlahan tumbuh melintasi batas kota dan pulau, hingga kini bersiap menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat.

Perjalanan usaha ini tidak selalu mulus. Ibu Ratna dan suaminya pernah menjalani semuanya berdua, tanpa karyawan, tanpa sokongan besar, menghadapi lonjakan pesanan di masa pandemi, hingga kehilangan sosok suami yang juga mitra dalam perjuangan. Namun, Ibu Ratna memilih untuk bangkit, bukan berhenti. Melalui program Gadepreneur, ia menemukan kembali arah usahanya. Di situ ia menjalani rebranding, memperluas jaringan pasar, dan bergabung dalam komunitas bisnis yang menguatkan.

Kini, Bandeng Sultan bukan sekadar nama dagang, tapi menjelma simbol keberanian, ketabahan, dan kekuatan perempuan wirausaha. Dengan semangat tak kenal menyerah, Ibu Ratna terus memajukan usahanya, bukan hanya demi masa depan anak-anaknya, tapi juga sebagai bentuk amal jariah untuk mendiang suami tercinta.

Kisah Bandeng Sultan menunjukkan bahwa ketika usaha disandarkan pada doa, diiringi dengan kerja keras dan kepercayaan, maka tak ada badai yang tak bisa dilalui. Cerita ini menjadi lentera bagi pelaku UMKM, khususnya para perempuan pengusaha, agar terus melangkah dan percaya pada potensi yang mereka miliki.

Semua ini adalah bukti bahwa ketika akses diberikan, peluang bisa tumbuh. Ketika pengetahuan dibagikan, keberanian berkembang. Ketika didampingi, UMKM bukan hanya bisa bertahan, tapi menjadi mandiri dan mengakar kuat dalam perekonomian bangsa.

Tahapan Program Gadepreneur

  • Pembinaan Offline
    Di tahap awal, para pelaku UMKM diajak berkumpul secara langsung dalam ruang pembelajaran yang hangat. Di sinilah bibit-bibit ilmu ditanam: mulai dari dasar-dasar manajemen usaha, strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, hingga cara menjaga mutu produk. Bukan hanya teori, tapi praktik yang membumi, karena UMKM tumbuh dari kenyataan, bukan angan-angan.
  • Mentoring Virtual
    Setelah akar ditanam, tahap selanjutnya adalah penyiraman, dalam bentuk mentoring virtual. Meski berjauhan, bimbingan terus mengalir lewat sesi daring yang intensif dan interaktif. Setiap peserta bisa berdiskusi, bertanya, dan berkonsultasi langsung dengan mentor yang berpengalaman. Di sini, langkah-langkah usaha mulai tertata lebih rapi, dan arah bisnis jadi lebih terang.
  • Rebranding
    Lalu tibalah saatnya mempercantik wajah usaha: rebranding. Logo, kemasan, hingga narasi produk ditata ulang agar tampil lebih menarik dan kompetitif di pasar. Tidak hanya soal estetika, tapi juga tentang menyampaikan nilai, cerita, dan kekuatan dari setiap produk lokal. Inilah tahap di mana UMKM bukan hanya menjadi pelaku usaha, tapi pemilik merek yang kuat dan berdaya saing tinggi.

Program ini bukan sekadar bisnis, melainkan bagian dari komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pegadaian. Artinya, keberadaan Gadepreneur adalah bagian dari amanah perusahaan untuk memberikan nilai tambah pada masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.

Dengan TJSL, Pegadaian tidak hanya menyalurkan dana bantuan, tetapi juga menghadirkan dampak nyata: mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan memperkuat ekonomi lokal. Gadepreneur bukan sekadar label program, tapi wujud nyata semangat kolaborasi antara korporasi dan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun