Mohon tunggu...
Pandu Kusumaningtyas
Pandu Kusumaningtyas Mohon Tunggu... mahasiswa

24107030153

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara Investasi Crypto Dari Nol Untuk Pemula Ala Timothy Ronald

9 Juni 2025   08:36 Diperbarui: 9 Juni 2025   07:41 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : youtube.com/Timothy Ronald/Investasi Crypto Dari Nol Untuk Pemula

Popularitas cryptocurrency di Indonesia makin meroket. Dari generasi muda yang tech-savvy hingga generasi yang lebih dewasa, semua penasaran dengan Bitcoin dan altcoin. Namun, bagi yang baru mau mulai, sering kali muncul kebingungan: mulai dari mana, pakai platform apa, hingga bagaimana cara beli yang aman. Timothy Ronald, influencer keuangan yang dikenal edukatif dan jujur, membagikan langkah-langkah jelas dan praktis agar pemula nggak terjebak hype semata.

Timothy menjelaskan, teknologi blockchain yang mendasari crypto kini makin banyak dibicarakan, bukan hanya di kalangan investor profesional, tapi juga orang biasa. Bitcoin, yang dulunya cuma dianggap aset spekulatif, kini mulai diakui sebagai salah satu aset investasi jangka panjang. Bagi Timothy, ini momentum yang tepat untuk belajar. "Crypto itu udah mainstream banget sekarang. Kalau nggak belajar sekarang, takutnya nanti malah ketinggalan," ujarnya.

Banyak orang tertarik investasi crypto gara-gara influencer yang suka flexing saldo gila-gilaan. Tapi Timothy mengingatkan, investasi crypto bukan soal siapa yang paling kaya atau paling hits. "Banyak orang yang rugi gara-gara cuma ikut-ikutan. Padahal crypto itu butuh pemahaman," tegasnya. Menurut Timothy, pemula harus mulai dari belajar konsep dasar crypto itu sendiri, supaya nggak salah langkah.

Timothy memaparkan bahwa crypto, terutama Bitcoin, diciptakan sebagai sistem uang digital yang peer to peer. Artinya, transaksi bisa langsung terjadi antara dua orang tanpa harus lewat bank. Ini berbeda dengan sistem tradisional yang harus lewat pihak ketiga. "Dengan crypto, kalian bisa transfer uang lintas negara tanpa harus bayar biaya admin yang mahal," jelas Timothy. Hal ini jadi salah satu daya tarik crypto, terutama bagi generasi muda yang ingin transaksi lebih cepat dan efisien.

Setelah paham konsep dasar, langkah selanjutnya adalah memilih platform exchange yang legal. Timothy mengingatkan, di Indonesia sudah ada beberapa exchange yang terdaftar resmi di Bappebti. "Ini penting banget. Jangan asal transfer uang ke aplikasi yang nggak jelas," pesannya. Dengan menggunakan exchange legal, investor pemula bisa lebih tenang karena ada regulasi yang mengawasi transaksi. Timothy menyarankan exchange lokal seperti TokoCrypto atau Indodax yang sudah terdaftar dan diawasi Bappebti. "Proses daftar juga gampang banget kok," katanya.

Bagi pemula, Timothy menjelaskan cara membeli Bitcoin secara praktis. Pertama, daftarkan akun di exchange legal, lakukan verifikasi identitas (KYC), dan deposit sesuai kemampuan. "Nggak harus langsung gede kok, mulai dari seratus ribu juga bisa," jelasnya. Ia juga merekomendasikan menggunakan fitur limit order agar biaya transaksi lebih murah dibanding market order. "Dengan limit order, kalian bantu exchange-nya jaga likuiditas dan fee-nya lebih rendah," tambahnya.

Setelah berhasil membeli Bitcoin atau altcoin lainnya, Timothy menekankan pentingnya menyimpan crypto di wallet pribadi. Ia mengingatkan bahwa exchange hanyalah tempat jual-beli, bukan tempat menyimpan jangka panjang. "Kalau exchange di-hack, bisa hilang semua," katanya. Untuk pemula, Timothy menyarankan menggunakan hot wallet seperti Trust Wallet atau Blue Wallet. Sementara bagi yang ingin lebih aman, cold wallet seperti Trezor atau Ledger bisa jadi pilihan. Ia mengingatkan prinsip dasar: "Not your keys, not your coin." Artinya, kalau kunci privatmu dipegang orang lain, asetmu nggak sepenuhnya aman.

Timothy nggak menutupi bahwa crypto penuh risiko. Ia sendiri pernah rugi di coin-coin "micin" waktu awal belajar di 2017. "Gua rugi banyak banget waktu itu. Tapi itu bikin gua belajar," ceritanya. Dari pengalaman pahit itu, Timothy justru makin hati-hati. Ia sekarang lebih fokus ke Bitcoin sebagai aset utama, dengan alasan Bitcoin punya fundamental lebih kuat. "Kalau mau investasi, ya di aset yang udah terbukti," ujarnya.

Menurut Timothy, kunci agar pemula nggak keburu kapok adalah dengan memahami langkah-langkah dasar sebelum benar-benar nyemplung. Pertama, jangan terburu-buru. Belajar itu perlu waktu supaya nggak salah ambil keputusan. Kedua, selalu pastikan exchange yang digunakan punya izin resmi agar nggak terjebak platform ilegal. Ketiga, jangan pernah tergoda sama janji profit cepat yang sering diiklankan influencer. "Gua selalu bilang ke followers, crypto itu maraton, bukan sprint," katanya. Artinya, kesuksesan di investasi crypto nggak bisa instan. Perlu disiplin, strategi, dan kesabaran.

Ia juga menekankan pentingnya simpanan crypto di wallet sendiri. Menurut Timothy, keamanan aset itu tanggung jawab masing-masing. "Kalau kunci privat kalian di exchange, itu artinya kalian titipin ke orang lain. Kalau tiba-tiba exchange tutup atau di-hack, bisa habis semua," jelasnya.

Terakhir, Timothy mengingatkan bahwa belajar itu nggak kalah penting. Crypto bukan jalan pintas untuk jadi kaya mendadak. "Banyak orang yang ketipu influencer yang cuma flexing. Padahal, investasi itu harus realistis," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun