Mohon tunggu...
llma Ranjani Wijaya
llma Ranjani Wijaya Mohon Tunggu... Dokter - FKUI 2019

kelompok 12

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Esai Isu Kedokteran (Penerapan Diet Keto)

19 Agustus 2019   19:43 Diperbarui: 19 Agustus 2019   20:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Namun banyak sekali riset yang mendukung teori bahwa diet keto memiliki manfaat kesehatan lainnya yang sangat beragam. Manfaat kesehatan paling tampak bagi penderita diabetes, pra-diabetes, dan sindrom metabolik yang memerlukan penurunan lemak dan peningkatan insulin. (5) 

Selain itu, diet ketogenik juga sangat mempengaruhi penyakit jantung karena mengurangi faktor-faktor risiko seperti lemak tubuh, kadar kolesterol HDL, tekanan darah dan gula darah, serta kanker, karena memperlambat pertumbuhan tumor. (6) Dalam skala yang lebih kecil, diet keto juga dapat memiliki efek yang berlimpah, seperti terhadap jerawat, yang akan berkurang seiring berkurangnya makanan bergula dan insulin. (7)

Seperti halnya diet-diet lainnya, diet keto juga memiliki beberapa efek samping yang negatif, terutama di awal pelaksanaan. Beberapa dokter memutuskan bahwa ini memiliki banyak sebab, yaitu pemotongan gula dan karbohidrat yang mendadak, perubahan pada bakteri usus atau reaksi sistem kekebalan tubuh. 

Efek samping tersebut adalah kelelahan, kabut otak, iritabilitas, sembelit, susah tidur, mual, kram otot, bau mulut, dan lain-lain. Untuk mengatasi ini, disarankan bagi konsumen untuk mengurangi karbohidrat secara perlahan, serta mensuplemen diet dengan mineral untuk menstabilkan perubahan kimia tubuh. 

Jika konsumen memiliki diabetes yang tidak terkontrol, ketosis dapat berbahaya ketika keton menumpuk. Kadar tinggi menyebabkan dehidrasi dan mengubah keseimbangan kimiawi darah, yang menjadi asam dan dapat menyebabkan koma atau kematian. (2)

Walau efek pada berat badan dan manfaat kesehatan dari diet ketogenik tidak bisa diragukan lagi, diet tersebut tidak bisa direkomendasikan kepada semua orang karena memiliki pengaturan yang tegas dan berbagai efek samping. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efektifitasnya tergantung pada banyak faktor. 

Diet ketogenik sangat bagus untuk orang yang kelebihan berat badan, diabetes, atau ingin meningkatkan kesehatan metabolisme, namun kurang cocok untuk atlet elit atau mereka yang ingin menambah otot atau berat dalam jumlah besar. Seperti halnya diet apa pun, keberhasilan hanya akan tercapai jika konsisten dalam jangka panjang, serta dengan mengkonsultasi dokter terlebih dahulu.

Referensi:

(1) Freeman Freeman JM, Kossoff EH, Hartman AL. The ketogenic diet: one decade later [Internet]. Nutr Metab. 2007 Mar [cited 18 Aug 2019];119(3):535-43. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17332207

(2) Harvard Publishing. Should you try the keto diet? - Harvard Health [Internet]. Harvard Health. 2018 Oct [updated 2019; cited 18 Aug 2019]. Available from: https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/should-you-try-the-keto-diet  

(3) Lennerz BS, Barton A, Bernstein RK, Dikeman RD, Diulus C6 Hallberg S, et al. Management of type 1 diabetes with a very low-carbohydrate diet [Internet]. Pediatrics. 2018 Jun [cited 2019 Aug 18]; 141(6). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29735574

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun