Mohon tunggu...
Fransiskus Pala
Fransiskus Pala Mohon Tunggu... Mencoba Memberantas Kekerdilan Jiwa

Tidak ada kata terlambat untuk memulai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jadi Bijak dengan Menghitung Hari Hidup

25 November 2022   10:27 Diperbarui: 25 November 2022   10:39 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ORANG YANG BIJAK ADALAH ORANG SELALU MENGHITUNG WAKTU HIDUPNYA"


Sebuah Penafsiran singkat atas Text Mazmur 90:1-17 

Mazmur 90 ini merupakan sebuah doa yang panjatkan oleh Musa, tujuan penulisan doa mazmur ini adalah permohonan dari Musa kepada Allah untuk mengampuni bangsa Israel zaman itu (antara 40 tahun pejalanan di padang gurun) berbahagialah kalian yang selalu didoakan para pemimpin Gereja.

Doa Musa di dalam Mazmur 90 ini bukanlah suatu cerita tentang batas-batas umur manusia. Melainkan suatu perbandingan antara kebesaran Allah dan kehinaan manusia. Perhatikan istilah-istilah perbandingan di ayat 3, 5, dan 6. Musa ingin bercerita tentang Allah yang begitu Maha Kuasa yang jika di bandingkan dengan manusia yang diibaratkan Musa seperti: “Debu; Mimpi; Rumput”, (jadi jangan pernah ombeng fariasi, jangan terlalu bergaya). Jadi ingat kalua mau merendahkan orang lain kita ini seperti debu, mimpi bahkan rumput….

 Tujuan dari doa (Maz 90) ini adalah Musa ingin mengajak umat menyadari akan realitas hidupnya yang terbatas dan tidak berdaya di hadapan Sang Pencipta.

Mazmur 90 ini sebenarnya Musa mau menunjukan bahwa Tuhan itu kekal, Maha Kuasa, maka manusia itu lemah, terbatas usianya, dan di dalam keterbatasan itupun di isi dengan kesukaran dan penderitaan. Tidak ada manusia yang seperti Allah, lihat Maz 90:2

1) "Selama-lamanya" (Ibr. olam) Allah itu ada Allah ada di luar jangkauan waktu, yang biasa kita sebut unlimited, Alkitab tidak mengajarkan bahwa Allah berada dalam masa kini yang kekal di mana tidak ada masa lalu atau masa depan. So, Allah itu ada sejak kekal dan hingga kekal.

DENGAN MENGHITUNG WAKTU HIDUP KITA, MAKA KITA AKAN MENJADI BIJAK.

 Apakah benar demikian? Mari kita lihat Pandangan Filsuf tentang Waktu berikut ini.

Bagi Aristotele

Waktu adalah suatu perputaran masa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun