Kabupaten Brebes, yang terkenal dengan produksi bawang merahnya, menyimpan pesona alam yang menakjubkan di kawasan pesisir utara Pulau Jawa. Salah satu destinasi yang semakin menarik perhatian wisatawan dan pemancing adalah Ekowisata Mangrove Kalianyar Desa Prapag Kidul, Losari. Kawasan ini tidak hanya menawarkan keindahan ekosistem mangrove yang asri, tetapi juga menjadi surganya para pemancing, khususnya untuk menangkap ikan kakap putih yang berkualitas tinggi.
Terletak di Desa Prapag Kidul, Kecamatan Losari, kawasan ekowisata ini memiliki keunikan tersendiri dengan perpaduan antara konservasi alam dan aktivitas perikanan yang berkelanjutan. Dengan jarak tempuh sekitar 60 menit dari pusat kota Brebes, lokasi ini mudah dijangkau namun tetap mempertahankan suasana alami yang menenangkan. Kehadiran kawasan ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan ekonomi dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Kawasan mangrove Kalianyar Desa Prapag Kidul membentang di sepanjang pesisir utara Brebes. Ekosistem ini didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan mangrove seperti bakau (Rhizophora), api-api (Avicennia), dan pedada (Sonneratia) yang tumbuh subur di perairan payau. Keberadaan hutan mangrove ini tidak hanya berfungsi sebagai benteng alami dari abrasi pantai, tetapi juga menciptakan habitat yang ideal bagi berbagai spesies ikan, termasuk ikan kakap putih (Lates calcarifer).
Struktur akar mangrove yang kompleks memberikan perlindungan sempurna bagi juvenile ikan untuk berkembang biak dan mencari makan. Air payau dengan salinitas yang tepat menciptakan kondisi optimal untuk pertumbuhan kakap putih, yang dikenal sebagai ikan predator yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kedalaman perairan yang bervariasi memberikan zona berbeda untuk aktivitas ikan pada berbagai tahap kehidupannya. Ekosistem mangrove ini juga menjadi rumah bagi beberapa spesies burung, termasuk bangau putih, kuntul kerbau, dan raja udang. Keanekaragaman hayati yang tinggi ini menjadikan kawasan ini tidak hanya penting secara ekologis, tetapi juga memiliki daya tarik wisata yang luar biasa. Fenomena pasang surut yang terjadi dua kali sehari menciptakan dinamika ekosistem yang unik, di mana berbagai organisme beradaptasi dengan perubahan kondisi air.
Ikan kakap putih (Lates calcarifer) atau yang sering disebut barramundi merupakan spesies ikan yang sangat dihargai oleh para pemancing. Di perairan mangrove Kalianyar Losari, kakap putih dapat tumbuh hingga mencapai bobot 5-15 kilogram dengan panjang tubuh mencapai 1 meter. Ikan ini memiliki karakteristik tubuh yang memanjang dengan sisik berwarna keperakan yang berkilau, serta memiliki daya tahan yang kuat saat dipancing. Keunggulan kakap putih dari perairan mangrove Kalianyar Losari terletak pada kualitas dagingnya yang padat, gurih, dan memiliki tekstur yang lembut. Kandungan nutrisinya yang tinggi, termasuk protein, omega-3, dan mineral, menjadikan ikan ini tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan.
Kawasan mangrove Kalianyar Losari menawarkan pengalaman memancing yang unik dan menantang, waktu terbaik untuk memancing kakap putih adalah saat pergantian air pasang surut, terutama pada pagi hari (05.00-08.00 WIB) dan sore hari (16.00-19.00 WIB) ketika aktivitas ikan sedang tinggi. Pada periode bulan gelap, peluang mendapatkan kakap putih berukuran besar semakin tinggi karena ikan lebih aktif mencari makan. Fasilitas Pendukung yang ada di Pemancingan Ekowisata Mangrove Kalianyar Desa Prapag Kidul – Losari meliputi, penyewaan peralatan memancing, penyewaan life jacket dan peralatan keselamatan, pemandu wisata lokal yang berpengalaman, warung makan dengan kapasitas memadai yang menyajikan menu khas seafood segar, area parkir yang memadai, toilet dan mushola, ruang audio visual untuk presentasi tentang konservasi mangrove, area nursery mangrove untuk kegiatan penanaman bersama wisatawan. Pengembangan ekowisata perikanan di Kalianyar Losari telah memberikan dampak transformatif bagi masyarakat lokal dan lingkungan sekitar. Kawasan ini telah mengubah paradigma masyarakat dari eksploitasi sumber daya alam menjadi konservasi berkelanjutan. Para nelayan tradisional yang sebelumnya bergantung pada penangkapan ikan dengan hasil yang tidak menentu, kini memiliki sumber pendapatan alternatif yang lebih stabil dengan adanya ekowisata. Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kalianyar Desa Prapag Kidul yang terdiri dari nelayan, petani tambak, dan pedagang local, dengan mendapat pelatihan dari instansi terkait.
Kerjasama dengan Institusi terkait  telah menghasilkan data penting tentang kondisi ekosistem mangrove. Monitoring rutin dilakukan terhadap kualitas air, populasi ikan, dan kondisi vegetasi mangrove. Data ini digunakan untuk penyusunan strategi konservasi yang lebih efektif dan sustainable tourism planning. Untuk memastikan keberlanjutan ekowisata mangrove Kalianyar Losari, diperlukan strategi pengembangan yang komprehensif, dengan meerapkan strategi pengembangan berkelanjutan yang menyangkut beberapa aspek, meliputi  aspek lingkungan, aspek sosial ekonomi dan aspek regulasi. Kawasan mangrove Kalianyar Losari memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi destinasi ekowisata perikanan unggulan di Kabupaten Brebes dan di Jawa Tengah. Beberapa peluang strategis yang dapat dimanfaatkan seperti lokasi strategis dan aksesibilitas, keunikan ekosistem dan biodiversitas.
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan ekowisata mangrove Kalianyar Losari – Brebes, menghadapi beberapa tantangan yang memerlukan penanganan serius, meliputi tantangan infrastruktur, seperti akses jalan yang perlu perbaikan dan pelebaran jalan. Ekowisata Mangrove Kalianyar Losari Brebes telah membuktikan dirinya sebagai model pengembangan wisata berkelanjutan yang sukses menggabungkan kelestarian lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam perjalanannya, kawasan ini telah mentransformasi kehidupan masyarakat lokal dari ketergantungan pada eksploitasi sumber daya alam menjadi guardian of nature yang mendapat manfaat ekonomi dari konservasi. Keberadaan ikan kakap putih berkualitas tinggi di perairan mangrove menjadi unique selling point yang memberikan pengalaman memancing yang autentik dan menantang bagi para pencinta hobi memancing. Kombinasi antara sensasi memancing, keindahan alam, dan pembelajaran konservasi menciptakan nilai tawar yang kuat untuk berbagai segmen wisatawan.
Dengan pengelolaan yang tepat, dukungan berkelanjutan dari semua stakeholder, dan implementasi strategi pengembangan yang komprehensif, kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi flagship eco-tourism destination Indonesia. Lebih dari itu, Kalianyar Losari dapat menjadi model replikasi untuk kawasan mangrove lain di Indonesia, membuktikan bahwa konservasi dan pembangunan ekonomi adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Bagi para penghobi  pemancingan, pecinta alam, dan mereka yang peduli pada keberlanjutan  Mangrove Kalianyar Desa Prapag Kidul-Losar-Brebes menawarkan harmoni sempurna antara petualangan, pendidikan, dan konsrvasi. Ini bukan sekadar destinasi wisata, tetapi sebuah gerakan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.  Investasi dalam pengembangan ekowisata mangrove bukan hanya investasi ekonomi, tetapi juga investasi untuk masa depan  bumi kita. Setiap wisatawan yang berkunjung tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga berkontribusi langsung pada upaya konservasi ekosistem pesisir yang vital bagi kehidupan dan sebagai salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah yaitu program "Blue Economy" sebagai model Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya kelautan dan pesisir secara bertanggung jawab, termasuk ekosistem mangrove.