Mohon tunggu...
Rejeki H Sinamo
Rejeki H Sinamo Mohon Tunggu... Guru - Guru SM-3T

Pernah mengajar Diperdalaman Papua, demi Istri dan anak mengharuskan untuk mengabdi di kampung halaman dan kembali ke Pedalaman Sumatera

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ketika Literasi Terjangkit Pandemi

23 Februari 2021   14:04 Diperbarui: 23 Februari 2021   15:04 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan Keliling (Mobile Library)

Gerakan Perpustakaan mobile dan Gerakan Nasional Masyarakat Gemar Membaca adalah upaya untuk mendayagunakan perpustakaan, Sehingga perpustakaan tidak menjadi gudang buku semata.

Peran Orang Tua 

Selama ini, peran literasi hanya ramai di sekolah dan di kampus, sementara di lingkungan keluarga hampir tidak terdengar. Urusan literasi identik dengan urusan akademisi dan guru di sekolah, padahal literasi merupakan urusan semua elemen yang terkait dengan pendidikan.

Di era pandemi seperti sekarang tentu tidak salah kita menyorot peran orang tua dalam hal literasi. Covid-19 menjadikan waktu anak harus lebih banyak di dalam rumah.

Namun kesibukan orang tua tidak menjadi alasan yang kuat untuk lepas tangan terhadap proses perkembangan belajar anak terutama dibidang literasi. 

Orang tua harus menjadi role model dalam mengajar dan menjadi teladan bagi sianak dalam hal membaca. Jika pemerintah sudah menyediakan akses bacaan maka orang tua juga harus mengambil peran dalam membudayakan literasi membaca didalam rumah, sehingga tercipta kolaborasi yang baik antara keluarga, pemerintah maupun Guru  untuk meggalakkan literasi yang memang sangat dibutuhkan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik.

Hemat penulis perlu adanya kesadaran dari seluruh stake holder akan masalah literasi membaca. karena membaca adalah jendela dunia. Pepatah China mengatakan bahwa orang miskin karena buku menjadi kaya dan orang kaya karena buku menjadi anggun. 

Dan harus disadari tanpa membaca mustahil keberhasilan terlebih dalam dunia pendidikan bisa tercapai. Farr dalam bukunya mengatakan bahwa " Reading is the heart of Education " membaca adalah jantungnya pendidikan. apa jadinya pendidikan tanpa membaca? sama dengan mati.

Penulis adalah Seorang tenaga pendidik di kabupaten Dairi SMP N 1 Parbuluan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun